Sejumlah pekerja membersihkan sampah di objek wisata Istano Pagaruyuang yang diselimuti kabut asap, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar (13/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
TEMPO.CO, Padang -Titik panas masih terdeteksi di Riau. Dari satelet NOAA18 terpantau 11 titik panas, yaitu dua di Inhil, satu di Kampar, lima di Pelalawan, satu di Rohil dan dua di Rohul.
"Titik panas berada di lahan gambut dengan kedalaman 5 hingga 10 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu 22 Maret 2014.
Sutpo mengaku, wilayah ini butuh hujan yang deras atau penggenangan air untuk memadamkan bara itu. Saat inipun, aparat juga masih memburu para pembakar dan pembalak liar.
Menurut data BNPB, saat ini cuaca di Riau cerah. Jarak pandang 8-16 km. Kualitas udara baik hingga sedang. Penerbangan di Bandara SSK II pun normal.
Sesuai dengan instruksi Kepala BNPB, Syamsul Maarif, Satgas udara mengintensifkan pemboman air dari helicopter. Kata Sutopo, kemaren water bombing dilakukan 207 kali, dengan helicopter Sikorsky 94 kali di Dumai dan Rohil dan dengan helicopter Kamov 70 kali di Rengat dan Bengkalis.
Lalu, modifikasi cuaca juga terus dilakukan dengan menaburkan 6 ton NaCl, dengan pesawat Hercules 4 ton di Dumai, Bengkalis dan Siak, dan pesawat Cassa 2 ton di Inhu dan Pelalawan.
Sutopo mengatakan, kegiatan patroli di daratan menemukan 1 titik api di Rohil. Sementara, titik asap di Tanah Putih perlu diwaspadai, karena potensi menjadi titik api.
"Sabtu ini Kepala BNPB kembali ke Riau untuk melanjutkan memimpin Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap," ujar Sutopo di Padang.