SBY Sempat Pertanyakan Usman-Harun Palsu  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 21 Maret 2014 16:05 WIB

Sersan Pertama Hari dan Sersan Pertama Ahmad saat memerankan Usman dan Harun (anggota KKO, kini Korps Marinir) dalam pameran pertahanan di Jakarta Convention Center Jakarta, (19/3). TEMPO/Amri Mahbub

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat mempersoalkan kehadiran dua orang yang berperan sebagai Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam Jakarta International Defence Dialogue 2014 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Rabu lalu.

"Ditanya saja oleh Bapak Presiden," kata Purnomo setelah bertemu SBY bersama sejumlah menteri lain di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2014. Meski begitu, Purnomo tak mendetail isi pertanyaan yang diajukan oleh Presiden. (Baca: Menteri Purnomo Usut Pemeran Usman-Harun Palsu).

Menurut Purnomo, kehadiran dua orang yang berperan sebagai Usman-Harun itu sebenarnya di luar skenario. Dia menyatakan telah meminta TNI Angkatan Laut mengecek latar belakang dua orang yang berperan sebagai Usman-Harun itu serta asal mula pelibatan mereka dalam acara itu. "Ini sedang kami cari kepastiannya," kata Purnomo.

"Tidak ada skenario pasang orang, lalu memakai nama Usman-Harun," Purnomo menambahkan. Dia mengatakan TNI Angkatan Laut akan menelusuri asal mula keberadaan dua orang itu. "Kami sudah meminta secara spesifik kepada Angkatan Laut untuk menyelidiki dan dilakukan investigasi." (Baca: Usman Harun Muncul dalam Pameran di JCC).

Rabu lalu, dua anggota Korps Komando (sekarang Korps Marinir) TNI Angkatan Laut, Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said, seperti hidup kembali dalam Jakarta International Defence Dialogue 2014 di Jakarta Convention Centre. Dua anggota Korps Marinir yang wajahnya mirip dengan Usman-Harun tampil di stan TNI AL. Sejumlah perwira pertama hingga perwira tinggi bergantian foto bersama.

Usman-Harun adalah prajurit Korps Marinir yang melakukan pengeboman di gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura. Waktu itu pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno melancarkan Operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara boneka Singapura oleh Malaysia. (Baca: Usman-Harun Dilarang ke Singapura, Ini Kata Menlu).

Kedua prajurit itu tertangkap, kemudian dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan Singapura. Usman-Harun dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968. Begitu jenazah mereka tiba di Tanah Air, Usman-Harun dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. (Baca juga: Sebelum Digantung, Usman-Harun Disiksa?).

PRIHANDOKO

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

20 jam lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

1 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

8 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

18 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

24 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

24 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

24 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

32 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

34 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya