Bikin Pestisida dari Pasir, Lelaki ini Ditangkap  

Reporter

Jumat, 21 Maret 2014 15:36 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jember - Aparat Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menggerebek sebuah rumah tempat mengoplos pestisida palsu. Komandan penggerebekan, Ajun Inspektur Satu Gunawan, mengatakan pabrik pestisida palsu itu berada di Dusun Karang Semanding, Kecamatan Bangsalsari. "Tim mengamankan tiga orang serta ratusan kardus pestisida merek Furadan 3G yang diduga kuat palsu," katanya di Jember, Jumat, 21 Maret 2014.

Dua orang yang ditangkap adalah Buchori, 40 tahun, dan Masrur, 31 tahun. Mereka pekerja yang biasa meracik pestisida palsu tersebut. Pekerjaan itu, kata dia, atas perintah bosnya, Nurkholis Hidayat, 45 tahun. Kepada Tempo, Nurkholis mengakui bisnis ilegal itu sudah dia jalani sejak awal Januari 2014. Modus kejahatan Nurcholis terbilang unik. Pestisida palsu itu ia buat dari pasir kasar yang dipoles cat warna ungu, mirip warna pestisida Furadan 3 G asli. "Semua pekerjaan mencampur pasir, cat dan air, itu dilakukan dua karyawan saya ini," kata dia.

Pasir yang sudah berwarna ungu itu, menurut Nurkholis, selanjutnya dicampur dengan obat Furadan 3G yang asli, dengan komposisi satu berbanding lima. Satu kantong obat Furadan asli dioplos dengan lima kantong Furadan palsu bikinannya sendiri. Semua bahan yang tercampur itu lalu dijemur sampai kering. "Kalau lagi panas kita jemur. Kalau pas hujan, kita panaskan dengan wajan (disangrai)," kata Buchori. (Baca: Pengawas Pupuk Pestisida Dinilai Tak Maksimal).

Pestisida oplosan yang sudah kering itu selanjutnya dikemas ke dalam kantung plastik dan kardus bermerk Furadan 3G. Dilihat sekilas, kemasan palsu itu sulit dibedakan dengan yang asli. "Kantong plastik ini saya beli di Jawa Barat, mereknya disablon di Malang," kata Nurkholis. (Baca: Skandal SP3 Tersangka Korupsi, Pengacara Diperiksa).

Menurut dia, selama ini pestisida oplosan itu dia jual ke wilayah Jawa Barat. Setiap satu kardus Furadan 3G palsu berisi 10 kantong dengan berat masing-masing 2 kilogram dilempar dengan harga Rp 150 ribu. Padahal, harga pasaran Furadan 3G asli Rp 190 ribu. Nurkholis mengaku belum pernah menjual pestisida oplosannya itu Jember dan sekitarnya. "Masih baru satu kali jual ke Jawa Barat, 86 kardus," kata dia.

Polisi masih menahan dan memeriksa tiga orang itu. Adapun barang bukti berupa ratusan kardus berisi obat tanaman palsu, kardus kosong, ratusan plastik kosong dengan tulisan Furadan dan cat langsung dibawa ke Polres Jember. "Penyidikan kasus ini masih berlanjut. Nanti pasti akan dijerat dengan pasal-pasal KUHP dan undang-undang lainnya," ujar Kepala Bagian Operasi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember Inspektur Satu Suhartanto.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

14 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

6 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

16 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

19 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya