TEMPO.CO, Cimahi - Kepolisian Resor Kota Cimahi, Jawa Barat, menduga pemilik dan pengelola rumah makan Saung Wargi, Jalan Kolonel Masturi, Lembang, yang longsor pada Ahad petang, 16 Maret lalu melakukan kelalaian. Saung Wargi dinilai tak mengantisipasi kemungkinan longsornya tebing dan jatuhnya korban.
"Harusnya ada pencegahan supaya kalau tebing itu longsor tidak langsung menimpa lokasi (area wisata) dan menimbulkan korban jiwa. Kalau terlihat bisa longsor harusnya ada pencegahan. Makanya, diduga ada kelalaian,"ujar Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan di kantornya, Selasa, 18 Maret 2014.
Pengelola Saung Wargi, kata dia, bisa dijerat Pasal 359 Undang-Undang Hukum Pidana. Sejauh ini polisi sudah meminta keterangan dari empat saksi, termasuk beberapa rekan dari korban tewas Cahayaning Meis Irianti. "Kami juga akan periksa pengelola dan pemiliknya, para karyawan. Juga kelengkapan perizinan mereka membuka lokasi (rumah makan dan wisata pancing ikan) di situ," kata Erwin.
Ahad petang, 16 Maret 2014 lalu, longsoran tebing setinggi 20-an meter di batas area Saung Wargi langsung menimpa saung pemancingan berisi belasan orang pengunjung. Cahayaning, mahasiswi Universitas Padjajaran, ditemukan tewas tertimbun. (Baca: Tangan Tersembul, Jasad Korban Longsor Ditemukan)
Ditemui terpisah, pengelola Saung Wargi, Edy, enggan menanggapi dugaan kelalaian seperti ditudingkan Kepolisian. "Kalau soal itu saya no comment. Saya enggak komentar. Itu tanyanya ke polisi saja. Soal kelengkapan perizinan juga sudah saya beritahukan ke Polsek (Lembang)," ujar Edy saat ditemui di Saung Wargi, Lembang.
Dia mengatakan, Saung Wargi mulai beroperasi sekitar enam tahun lalu. Sebelum ditempati Rumah Makan Saung Wargi, area di bawah Jalan Raya Kolonel Masturi tersebut dioperasikan sebagai tempat wisata kolam pemancingan ikan "Bonita". (Baca: Kawasan Saung Wargi Lembang Rawan Longsor)
ERICK P. HARDI
Terpopuler
Anak Pilot MH370: Spekulasi Sakiti Keluarga Kami
Menteri Tifatul Akui Salah Pencet Akun Porno
Kader Gerindra Gugat Jokowi ke Pengadilan Besok
Berita terkait
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara
7 Maret 2022
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas
20 November 2021
Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol
2 November 2019
Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia
2 November 2019
Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas
25 September 2016
Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.
Baca Selengkapnya3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan
19 Juni 2016
Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan
19 Juni 2016
Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal
19 Juni 2016
Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaDarurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada
13 April 2016
Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan
31 Maret 2016
Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.
Baca Selengkapnya