Asap Menipis, Warga Bengkalis Kembali ke Rumah  

Reporter

Selasa, 18 Maret 2014 14:16 WIB

Lahan yang terbakar di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, (29/6). Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau menyatakan, ada 16.500 hektar lahan terbakar dalam bencana kebakaran di Riau. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis, Muhamad Jalal, mengatakan kebakaran lahan di sebagian wilayah Bengkalis telah padam. Sebanyak 125 jiwa warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Bengkalis. "Api sudah padam, para pengungsi sudah kembali ke kampung," kata Jalal, saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Maret 2014.

Jalal menyebutkan bahwa hujan lebat tiga hari terakhir yang mengguyur daerah tersebut turut membantu memadamkan api serta membuat kabut asap kian berkurang. Meskipun api padam, kata Jalal, asap masih terlihat mengepul dari sisa kebakaran lahan gambut, terutama di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bantan. Adapun daerah yang sudah dinyatakan aman adalah Mandau, Duri dan Rupat. "Pemadaman masih terus dilakukan melalui darat dan water bombing, terutama di biosfer," kata Jalal. (baca:Cuma Satu Korporasi Pembakar Hutan yang Ditangka).

Kepala Bidang Informasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatra Ilham Malik mengatakan kualitas udara di sejumlah wilayah Riau berangsur membaik. Hujan deras yang mengguyur Riau dua hari terakhir berhasil mengurangi kabut asap. "Asap sudah berkurang signifikan, kualitas udara mulai membaik," kata Ilham, saat dihubungi Tempo.

Adapun wilayah yang sudah berada pada kategori sehat, yakni Pekanbaru 70 Psi atau sedang, Rumbai 60 Psi atau sedang, Minas 55 atau sedang, Libo 71 Psi atau sedang, Bangko 96 Psi atau sedang, Dumai 63 Psi atau sedang, Duri Camp 26 atau sehat, Duri Field 23 Psi atau sehat dan Kampar 37 Psi atau sehat.

Namun, kata Ilham, hingga kini masih tersisa dua wilayah yang diselimuti kabut asap, yakni Siak dan Perawang dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada angka 500 atau berbahaya. (baca:Asap Riau Menipis, Sumur Migas Dibuka Lagi)

Kepala Kepolisian Resor Bengkalis Ajun Komisaris Besar Andry Wibowo mengatakan penyidik Kepolisian sudah menetapkan 22 tersangka pembakaran lahan di Bengkalis. Kebanyakan tersangka tertangkap tangan membakar lahan di Cagar Biosfer Giam. Modus pelaku, yakni membakar untuk perkebunan dan pembalakan liar.

Semua pelaku terdiri atas perorangan, tokoh adat, lembaga swadaya masyarakat, koperasi, kelompok tani, kepala desa, kepala dusun, aparat negara, maupun Pengusaha. "Kami berkomitmen menyelamatkan konservasi Biosfer Giam," ujarnya.



RIYAN NOFITRA

Berita Terkait:
Titik Api di Riau Mulai Berkurang
Asap Riau Menipis, Sumur Migas Dibuka Lagi
SBY: Alhamdulillah Riau Bebas Asap

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya