Pesan Lengkap Elite Demokrat Soal Jokowi  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 17 Maret 2014 13:30 WIB

Jokowi melihat sejumlah pahlawan proklamasi saat datangi Museum Proklamasi di hari pertamanya kampanye di Jakarta, (16/3). Di hari pertama kampanye, Jokowi datangi sejumlah meseum di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Darwin Zahedy Saleh mengakui dirinya orang yang mengirimkan pesan berantai terkait dengan penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran).

Darwin mengatakan dirinya mengajak semua pihak mensyukuri penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden. "Apalagi Jokowi merupakan salah satu tokoh yang dinantikan oleh banyak orang," kata Darwin saat dikonfirmasi, Senin, 17 Maret 2014. (Baca: Petinggi Demokrat Puji Pencapresan Jokowi).

Berikut ini pesan lengkap Darwin kepada jaringan dan sahabatnya.

"Sahabat, segala kemungkinan dapat saja terjadi, sehingga seorang capres yang sedemikian kuat sekalipun bisa tidak menang. Tapi, kehendak Tuhan seakan berbisik halus namun terasa kuat, sehingga ketika ia diumumkan menjadi Capres RI, diam-diam the silent majority (termasuk rakyat biasa seperti saya) merasa lega sekali. Terasa bersahabat dan tanpa sekat, ketika Bu Megawati Soekarnoputri berseru.

Kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati dst..." untuk mndukung Jokowi. Dalam berpartai, orang tentu harus dedikasi, sehingga partaiku, misalnya, adalah tetap Partai Demokrat yang falsafah perjuangannya sejalan dengan hatiku.

Tetapi, soal capres, adalah soal posisi yang paling menentukan jalannya arah bangsa, shingga bukan lagi sebatas soal partai atau golongan. Bagi rakyat biasa, termasuk kaum terdidiknya adalah soal siapakah yang kali ini Tuhan kehendaki. Seseorang saudara tua pernah mengingatkan saya pentingnya ikhtiar memperjuangkan kebenaran besar, lebih penting dari sekadar kebenaran kecil. Jadi, wajar bila banyak orang merasa lega di hari Jumat kmarin.

Kita memang butuh pemimpin yang 'pantas dan cocok'. Karena di sekeliling kita kian banyak anomalie, indikator makro ekonomi membaik tapi kesimpangsiuran di jalan atau di kehidupan sehari-hari berlangsung. Kekuatan sumber daya ada, tapi tidak terhimpun ke arah yang strategis. Cadangan devisa sedang kuat-kuatnya, tapi aspek intrinsik ketahanan ekonomi, termasuk pangan atau energi rentan, pembangunan kita seakan melupakan strategisnya azaz berdikari (self resilient).

Jokowi hanyalah seseorang yang terbaik di antara kita, yang secara halus kita bisa rasakan sesuatunya. Menjadikan Capres sebagai Presiden perlu dukungan dan doa mayoritas elemen bangsa yang terpanggil dan mau jujur dengan matahatinya. Bangsa itulah sendiri yang menentukan bila ingin mengubah nasibnya. Aku bukan orang Jawa, bukan pula kader PDIP, tetapi banyak saudaraku sebangsa setanah air merasa lega Jumat kemarin. Aku pun demikian. Salam Indonesia"

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

23 menit lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

43 menit lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

51 menit lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

3 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

4 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

16 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya