Pedagang Pasar Prihatin Jokowi Jadi Capres  

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 12:49 WIB

Pengendara motor melintasi poster dukungan Jokowi menjadi Presiden yang terpasang sejak lama di Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang,Sumatera Selatan (15/3). Majunya Jokowi menjadi Capres 2014 yang menurut sejumlah hasil survei menempati posisi tertinggi seiring dengan dukungan dari Megawati selaku Ketua Umum PDI-P juga Basuki Tjahja Purnama selaku wakil Gubernur DKI Jakarta. ANTARA/Feny Selly

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran menyatakan prihatin dengan keputusan Joko Widodo untuk maju menjadi calon presiden. Hal itu karena hasil kerja Gubernur DKI tersebut selama memimpin Ibu Kota belum terlihat. “Saya prihatin saja. Tapi itu kan keputusan politik. Jadi, apa boleh buat,” katanya saat dihubungi, Senin, 17 Maret 2014.

Sebelumnya, Gubernur DKI Joko Widodo secara resmi mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2014. Dia menyatakan sudah diberi mandat oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bersaing memperebutkan kursi RI-1. Jokowi pun menyatakan menerima mandat yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kelima tersebut.

Ngadiran mengatakan keprihatinan itu disebabkan janji yang tidak ditepati oleh Jokowi ketika maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Saat itu para pedagang pasar didekati oleh Jokowi untuk mendukung pencalonannya tersebut. Awalnya, para pedagang yang sebagian besar beraktivitas di Jakarta belum sepenuhnya yakin memberi dukungan.

Namun dengan modal keberhasilan memberdayakan PKL di Solo, para pedagang pun sepakat mendukung pencalonan Jokowi ketika itu. Apalagi, dia berjanji tidak akan meninggalkan Jakarta dan memimpin selama satu periode penuh. “Dia akhirnya berjanji tidak akan meninggalkan Jakarta seperti meninggalkan Solo, dan ada juga kontrak politiknya dengan APPSI,” ujarnya. (Baca: Jokowi Nyapres, Ahok: Program DKI Tetap Berlanjut)

Pedagang pasar di Jakarta, kata Ngadiran, banyak berkorban saat Jokowi bersaing memperebutkan kursi DKI-1. Bahkan dia mengaku bersama rekannya pernah diperiksa Panwaslu dan Polda Metro Jaya karena penemuan spanduk APPSI berlogo Jokowi yang dianggap melanggar aturan kampanye.

Adapun salah satu program Jokowi yang dianggapnya belum tuntas adalah penataan Pasar Tanah Abang. “Sampai sekarang pedagang dapat apa? Dan dia (Jokowi) malah pergi (menjadi capres),” katanya. Dia mengatakan banyak pedagang pasar yang mengeluh karena akses pasar yang sulit dijangkau calon pembeli, sehingga dagangannya tidak laku.

Namun dirinya tidak bisa menolak atau mendukung pencalonan Jokowi dalam Pemilu 2014. “Saya cuma orang kecil biasa, tapi yang jelas prihatin dan kecewa janjinya tidak ditepati,” ujarnya.

DIMAS SIREGAR




Terpopuler:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Siapa yang Berkomunikasi Terakhir di Kokpit MH370?
Malaysia Airlines 'Kucing-kucingan' Hindari Radar

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

1 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

4 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

7 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

7 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

7 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

11 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

11 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

12 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

16 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya