TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan bersama antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam sebuah surat bermaterai yang kerap disebut Perjanjian Batu Tulis itu memuat sejumlah perjanjian. Salah satunya bila duet ini memenangi Pemilu 2009, Prabowo memiliki 10 jatah menteri. (Baca: Adik Prabowo Tak Percaya Jokowi Sudah Capres PDIP)
Ke sepuluh jatah meteri yang termuat dalam kesepakatan pada 16 Mei 2009 itu, Prabowo akan mengisi Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Pertahanan. (Baca: Puan Minta Perjanjian Batutulis Tak Diungkit).
Perjanjian Batu Tulis adalah sebuah surat pernyataan yang berisi tujuh butir perjanjian yang diteken Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu 2009. Perjanjian ini kembali mengemuka setelah PDI Perjuangan mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden. Pihak Prabowo mengkritik PDI Perjuangan yang dianggap tidak memenuhi janji politiknya. Hubungan kedua partai ini pun kembali memanas.
Politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin menyatakan heran Prabowo kembali mengungkit perjanjian itu. "Kesepakatan dukung-mendukung memang ada, tapi dengan asumsi sukses dalam Pemilu 2009 yang artinya Mega-Prabowo menang," kata Hasanuddin. "Kalau tidak terpenuhi, kesepakatan itu gagal secara otomatis." (Baca: Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...).
Adapun Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya tetap berpegang pada perjanjian tersebut. "Kami kecewa," katanya. Hashim mengaku menjadi salah satu konseptor dalam perjanjian tersebut. "Hasil dari negosiasi selama tiga hari," katanya. (Baca pula: Prabowo Merasa Dikhianati Megawati).
Berita terkait
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
16 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAirlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP
5 Juni 2023
Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaPKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga
5 Mei 2023
Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.
Baca SelengkapnyaDua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi
2 Mei 2023
Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?
Baca SelengkapnyaPolitikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok
2 Mei 2023
Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.
Baca SelengkapnyaPAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah
30 April 2023
Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi
26 April 2023
Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaHasto: Megawati dan Jokowi Berperan Tentukan Capres 2024
16 April 2023
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai Presiden Jokowi dan Megawati akan menjadi penentu Capres 2024 yang akan diusung Koalisi Besar.
Baca Selengkapnya