Gunung Slamet Muntahkan Lava Pijar  

Reporter

Minggu, 16 Maret 2014 16:30 WIB

Sejumlah warga mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng (12/3). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau kepada masyarakat sekitar kaki Gunung Slamet tidak panik dan tetap tenang, meskipun hingga saat ini status Gunung Slamet meningkat dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Purbalingga - Lava pijar mulai keluar dari kawah Gunung Slamet selama dua hari terakhir ini. Lava pijar terlontar sejauh 100-200 meter dari mulut kawah.

"Selain debu dan pasir, lava pijat juga ikut terlontar," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Muhammad Hendrasto saat dihubungi, Minggu, 16 Maret 2014.

Ia mengatakan letupan lava pijar mulai terlihat sejak Jumat malam, 14 Maret 2014. Menurut dia, tidak semua gempa letusan membawa material lava pijar yang secara visual terlihat dari bawah. Semakin kuat daya letusnya, lava pijar bisa dilihat secara langsung dari pos pemantauan. (Baca:Gunung Slamet Tak Pernah Memuntahkan Awan Panas)

Selama ini, kata dia, gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu lebih sering mengeluarkan asap sulfatara berwarna putih. Lava pijar akan terlihat jika letupan asap sulfatara berwarna hitam pekat.

Durasi letusan lava pijar cukup singkat, yakni 10-20 detik. Meski terlihat ada lontaran lava pijar, kata dia, status Gunung Slamet masih waspada. "Belum ada peningkatan status. Zona steril masih 2 kilometer dari puncak," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan pada pemantauan di pos pengamatan Gunung Slamet di Dusun Gambuhan, aktivitas vukanis gunung itu masih fluktuatif. Pengukuran pada Jumat lalu tercatat ada 171 kali gempa letusan. Sedangkan pada Minggu, 16 Maret 2014, tercatat 57 kali gempa letusan dan 51 kali gempa embusan. Tinggi asap sulfatara mencapai 1 kilometer.

Koordinator pos pendakian Gunung Slamet di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sugeng Riyadi, mengatakan dari pos Bambangan juga sesekali terlihat letupan lava pijar. "Biasanya terlihat saat malam hari jika langit cerah," katanya. (Baca: Ribuan Warga ikuti Simulasi Erupsi Gunung Slamet)

Ia mengatakan penduduk Bambangan tak merasa panik dengan letupan lava pijar tersebut karena dianggap sudah biasa. Menurut dia, pada Sabtu malam, 15 Maret 2014, terlihat tiga kali letupan lava pijar yang bisa dilihat dengan mata telanjang. "Pada 2009 juga terjadi hal yang sama," ujarnya.


ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

4 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

5 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

9 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

12 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya