40 Tersangka Pembakar Lahan, 1 Perusahaan  

Reporter

Jumat, 14 Maret 2014 10:15 WIB

Sejumlah petugas Manggala Agni Kemenhut memadamkan kebakaran di Kabupaten Bengkalis, Riau (4/3). Hingga kini kebakaran lahan dan hutan di Riau belum bisa ditanggulangi optimal akibat cuaca kering yang mengakibatkan kebakaran terus meluas lebih dari 8.000 hektar. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau hingga kini sudah menetapkan 40 tersangka pembakar lahan di Riau. Semua pelaku merupakan masyarakat setempat dan pemilik pemodal. Kemudian satu korporasi yang sudah menjadi tersangka yakni PT NSP di Kepulauan Meranti. (Baca: Perusahaan Ini Dituding Bakar Lahan di Riau)

"Para tersangka sudah diamankan di kepolisian setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Condro Kirono kepada wartawan, Kamis malam, 13 Maret 2014, di Posko Penanggulangan Bencana Asap Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Menurut Condro, 40 tersangka tertangkap tangan melakukan pembakaran lahan. Lahan yang dibakar kemudian tidak terkendali, sehingga meluas ke lahan lainnya. Berbagai modus dilakukan tersangka, mulai dari membakar lahan untuk perkebunan hingga perambahan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.

Adapun rincian kepolisian resor yang menangani para tersangka yakni Bengkalis 12 tersangka, Rokan Hilir 5 tersangka, Siak 5 tersangka, Pelalawan 4 tersangka, Dumai 3 tersangka, Pekanbaru 3 tersangka, Indragiri Hilir 2 tersangka, dan Meranti 2 tersangka, sedangkan Polda Riau menangani 3 tersangka.

Sedangkan tersangka PT NSP menjadi tersangka karena ada lahan yang terbakar di daerah konsesi, tepatnya di petak K 26, Desa Kepau Baru, Meranti. Saat ini ditangani oleh Polres Meranti.

Menurut Condro, penetapan tersangka kepada PT NSP menyusul ditemukannya bukti kuat di lokasi kebakaran lahan konsesi. Polisi sudah memeriksa 13 saksi, baik dari perusahaan maupun warga. (Baca: Penyelidikan Kebakaran Riau Mengarah Perusahaan ).

Pemeriksaan saat ini mengarah pada penyebab kebakaran, apakah unsur kelalaian atau kesengajaan. Meski demikian, kata Condro, tetap saja mereka dikenakan pasal pidana. "Untuk penetapan tersangka, tergantung hasil pemeriksaan, apakah manajemen atau korporasinya, atau bisa jadi keduanya," kata Condro. (Baca: Penyebab Asap di Pekanbaru yang Kian Pekat)

Sebelumnya, Komandan Satgas Pemadam Api Brigadir Jenderal Agus Irianto menyebutkan titik api juga ditemui di lahan konsesi 12 perusahaan lainnya. Terkait dengan adanya indikasi kebakaran lahan di beberapa perusahaan tersebut, Condro mengaku saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap perusahaan lainnya. "Perusahaan lain masih kita selidiki. Mari kita pantau berama-sama," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Terpopuler:

Gadis 16 Tahun Dibunuh, Tragedi Ade Sara II?
CIA: Pilot Malaysia Airlines Mungkin Bunuh Diri
Ericsson dan Philips Tawarkan Penerangan Jalan Terkoneksi

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya