Hembusan asap kesekian kalinya mengepul dari kawah Puncak Gunung Slamet yang menjadikan meningkatnya status Gunung Slamet, Jateng (11/3). ANTARA/Idhad Zakaria
TEMPO.CO, Pemalang - Gunung Slamet kembali mengeluarkan asap kelabu pekat, Rabu pagi, 12 Maret 2014. Letusan asap ini terlihat dari pos pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada pukul 06.53-06.56 WIB.
Sejumlah anggota SAR Purbalingga, TNI, dan pengamat gunung Api Slamet di pos Gambuhan yang berjaga sejak pukul 05.00 WIB bergegas mengabadikan semburan asap itu dengan kamera. Tiga menit berselang, semburan asap tak terlihat lagi karena kabut tebal kembali menyelimuti puncak gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu.
Semburan asap itu merupakan yang pertama sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet dari normal menjadi waspada pada Senin malam lalu. (Baca: Status Gunung Slamet Masih Waspada)
Menurut pengamat Gunung Api Slamet di pos Gambuhan, Sukedi, ketinggian letusan asap itu sekitar 800-1.000 meter. "Angin tenang, sehingga letusan asap itu vertikal," katanya. Pekatnya warna asap tersebut, kata dia, karena mengandung abu vulkanis.
Dia tidak bisa memprediksi kapan Gunung Slamet akan meletuskan lagi asap kelabu pekat. "Kami ikuti saja apa maunya Gunung Slamet," ujarnya. (baca : Gunung Slamet Pernah Semburkan Lava Menyala )
Kepala pos Gambuhan, Sudrajat, mengatakan aktivitas Gunung Slamet terpantau masih relatif stabil. Bedanya, gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa itu hanya mengeluarkan asap putih tebal pada Selasa lalu. "Letusan asap baru sekali ini tampak kasat mata," katanya.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
13 hari lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.