Asap Tebal, Ribuan Siswa di Bukittinggi Diliburkan

Reporter

Selasa, 11 Maret 2014 21:18 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang diselimuti kabut asap di daerah Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar (11/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Padang - Ribuan siswa sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Bukittinggi, Sumatera Barat, diliburkan selama dua hari. Sebab, kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan di Riau makin menebal di Bukittinggi dalam beberapa hari ini.

"Kami meliburkan siswa TK dan SD karena mereka rentan terkena penyakit ISPA akibat kabut asap," kata Wali Kota Bukittinggi Ismet Amziz kepada Tempo, Selasa malam, 11 Maret 2014.

Kebijakan ini berlaku sejak Rabu hingga Kamis, 12-13 Maret 2014. "Jika kualitas udara semakin memburuk, kemungkinan akan kita perpanjang. Dan akan meliburkan siswa SD hingga SMA juga," ujarnya.

Selain itu, Ismet mengaku telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat dan mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah, kecuali ada keperluan mendesak.

Kepala Bidang TK dan SD Disdikpora Bukittinggi Erdi mengatakan jumlah siswa TK di Bukittinggi sekitar 2.336 orang. Adapun jumlah siswa SD yang diliburkan sekitar 17 ribu.

Menurut Edri, kualitas udara di Bukittinggi di atas normal. Jadi, setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Bukittinggi, Edri mengambil kebijakan ini. Agar para siswa tak terjangkit penyakit. "Ini juga permintaan dari orang tua siswa dan para guru," ujarnya. (Baca: Darurat Asap Riau Diperpanjang Setengah Bulan )

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Syofia mengaku rata-rata kualitas udara di Bukittinggi mencapai 300 g/nm3. "PM 10-nya telah melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan. Normal PM 10 itu 150 g/nm3," ujarnya kepada Tempo, Selasa malam, 11 Maret 2014.

Menurut Syofia, ada peningkatan jumlah penderita ISPA di Bukittinggi. Pada Januari, sebelum ada kabut asap, penderita hanya 65 orang. Lalu, pada Februari, meningkat menjadi 103 orang. "Peningkatan ini akibat kabut asap," ujarnya.

Pada Maret ini, kata Syofia, setiap hari, penderita ISPA di Bukittinggi bertambah lima orang. "Untuk mengantisipasinya, kita sudah bagikan masker. Masyarakat juga kita minta untuk tidak sering keluar ruangan," ujarnya.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, Rendi, mengatakan jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Selasa, 11 Maret 2014, mencapai 800-900 meter. "Dalam beberapa hari ini memang terjadi peningkatan asap," ujarnya. (Baca: Penyelidikan Kebakaran Riau Mengarah Perusahaan)

Di Bukittinggi, kata Rendi, jarak pandang mencapai 150 meter dan di Payakumbuh batas jarak pandang 100 meter.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya