TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi mendakwa Presiden Direktur PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, menyuap eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Jaksa Supardi mengatakan Elizabeth memberi duit Rp 1,3 miliar kepada Luthfi selaku anggota Komisi Pemerintahan DPR dari Fraksi PKS melalui Ahmad Fathanah.
"Pemberian uang atau janji tersebut agar Luthfi menggunakan kedudukannya untuk mempengaruhi pejabat Kementerian Pertanian agar memberi persetujuan permohonan penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013," kata jaksa Supardi saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 11 Maret 2013. (Baca: KPK 'Kenalkan' Ratu Atut dan Tersangka Impor Sapi).
Permohonan penambahan kuota impor daging sebesar 8.000 atau 10.000 ton ini diajukan lima perusahaan, yakni PT Indoguna Utama, PT Sinar Terang, CV Cahaya Karya Indah, CV Surya Cemerlang Abadi, dan CV Nuansa Guna Utama. Menurut jaksa, Elizabeth empat kali mengajukan permohonan penambahan kuota. Akhirnya, Elizabeth menghubungi Elda Devianne Adiningrat, yang menghubungkan Elizabeth dengan Fathanah, agar dihubungkan ke Luthfi.
Fathanah, Elda, dan Luthfi lantas mengadakan pertemuan dengan Elizabeth di Restoran Angus Steak House at Chase Plaza, Jakarta Selatan. Elizabeth menjelaskan permasalahan dia ke Luthfi serta meminta bantuan mengurus penambahan kuota impor sapi yang diajukan PT Indoguna di Kementerian Pertanian. Luthfi menyanggupi dan mengupayakan untuk mempertemukan Elizabeth dengan Suswono, kader PKS yang menjadi Menteri Pertanian. (Baca: KPK Tahan Dirut Indoguna Utama).
Pertemuan itu bertepatan dengan safari dakwah PKS di Medan, pada 10 Januari 2013. Sebelum berangkat ke Medan, Fathanah meminta Elizabeth supaya memberinya Rp 300 juta melalui Elda untuk membiayai kegiatan PKS. Elizabeth menyetujuinya. Namun Fathanah meminta agar Elda menyimpan duit itu dan baru diserahkan ke Luthfi ketika sudah di Medan.
Di Medan, Elizabeth bersama Luthfi, Elda, dan Fathanah, bertemu Suswono di kamar Luthfi di Hotel Aryaduta. Tetapi tidak dihasilkan kesepakatan apa pun. Suswono menyatakan data soal kebutuhan daging yang dipaparkan Elizabeth tidak valid. Pada akhir Januari, Fathanah kembali menemui Elizabeth dan meminta uang Rp 1 miliar sebagai bentuk uang muka untuk Luthfi dari komisi yang dijanjikan sebesar Rp 40 miliar.
Elizabeth memerintahkan anaknya, Arya Abdi Effendy alias Dio, menyiapkan duit itu dan diberikan kepada Fathanah keesokan harinya. Setelah menerima duit itu, Fathanah mengadakan pertemuan dengan Maharany Suciyono di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat. Petugas KPK menangkap Fathanah dan menyita duit Rp 990 juta dan Rp 10 juta yang diberikan Fathanah kepada Maharany. (Baca: Luthfi Dihukum Berat, Menteri Suswono Terancam).
Sehari kemudian, KPK menangkap Luthfi di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Atas perbuatannya, Elizabeth didakwa dua pasal suap, yakni Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Denny Kailimang, pengacara Elizabeth, mengatakan tidak akan mengajukan nota keberatan atas dakwaan tersebut. "Kami tidak akan mengajukan eksepsi supaya segera pemeriksaan saksi," kata dia seusai persidangan.
LINDA TRIANITA
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
50 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaElite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca Selengkapnya