Fraksi Demokrat DIY Bantah Anggotanya Gangsir Dana Aspirasi  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 10 Maret 2014 20:00 WIB

Sidang paripurna perwakilan rakyat terkait polemik RUUK DIY, di DPRD Provinsi DIY Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Putut Wiryawan telah minta keterangan pada dua anggotanya yang dituding menyelewengkan dana aspirasi. “Mereka bilang pemberitaan itu tak benar,” katanya, Senin, 10 Maret 2014.

Empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat DIY dituding menyelewengkan penggunaan dana aspirasi oleh Lembaga Pembela Hukum (LPH) Yogyakarta. Dua orang di antaranya disebut berasal dari Partai Demokrat, dengan inisial NSR dan AP. Dalam susunan Fraksi Demokrat, dua inisial itu mengarah pada nama Nanang Sri Roekmadi dan Agung Prasetyo. “Saya sudah minta klarifikasi pada yang bersangkutan,” kata Putut.

Putut mengaku belum pernah membaca laporan LPH Yogyakarta yang menyebutkan dua anggotanya terlibat dalam penyelewengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah itu. Dia hanya mengikuti pemberitaan itu lewat surat kabar. “Jangan sampai jadi fitnah,” kata bekas wartawan ini.

Menurut dia, partainya akan terbuka menerima tiap pengaduan dari masyarakat, termasuk dari LPH Yogyakarta. “Akan saya terima dengan senang hati,” ujarnya. Laporan dari masyarakat, kata dia, akan menjadi bahan bagi partainya untuk mengontrol sikap kader yang dinilai menyimpang. “Partai Demokrat tidak mentoleransi,” katanya. Adapun Nanang menolak berkomentar. “Tadi sudah dirapatkan di Fraksi Demokrat. Kami serahkan (jawabannya) pada Pak Putut,” katanya.

Dua anggota DPRD DIY lainnya yang dituding oleh LPH Yogyakarta terlibat dalam kasus itu adalah NS asal PKS dan RWR asal Golkar. Dalam susunan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DIY, inisial NS mengarah pada Nur Sasmito. Ketika dimintai tanggapan tentang tudingan itu, ia mengatakan belum bisa memberi komentar. “Belum bisa hari ini,” kata Sekretaris Komisi D DPRD DIY itu. Ia mengatakan saat ini sedang mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tudingan itu. “Masih saya pelajari dulu.”

Sebelumnya, Direktur LPH Yogyakarta Triyandi Mulkan membeberkan hasil investigasi lembaganya yang menyebutkan, pada 2012, tiap anggota Dewan mendapat jatah Rp 1,5 miliar per tahun dari dana aspirasi. Sedangkan pada 2013 mendapat Rp 1,8 miliar. Jika ditotal selama dua tahun, dana aspirasi itu mencapai Rp 181,5 miliar untuk 55 anggota DPRD. Pengambilan dana itu lewat pengajuan proposal kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Anggota Dewan dituding berfungsi sebagai makelar dana bantuan sosial.

"Para anggota Dewan itu menitipkan anggaran di SKPD-SKPD. Lalu, setelah disahkan, mereka mengajukan proposal ke kantor-kantor dinas itu," kata Triyandi Mulkan, Jumat, 7 Maret 2014.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

43 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya