Dinas Kesehatan DIY Tak Tahu Tunggakan Jamkesmas

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 10 Maret 2014 18:20 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan sambutan setelah menerima naskah Undang-Undang Keistimewaan DIY di kompleks kantor Gubernur, Kepatihan, Yogyakarta, (4/9/2012). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Arida Oetami kelabakan saat ditanya Wakil Ketua Komisi IX DPR Soepriyatno tentang jumlah tunggakan pembayaran Jaminan KesehatanMmasyarakat DIY. Sebab, Arida tak memegang data saat menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR ke DIY, Senin, 10 Maret 2014. Tunggakan itu berkaitan dengan pengalihan asuransi kesehatan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Berapa utang Jamkesmas di DIY? Itu kepentingan Anda. Saya dapat keluhan dari rumah sakit karena utang belum dibayar,” kata Soepriyatno di gedung Pracimosono, kompleks kantor Gubernur DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 10 Maret 2014.

Soepriyatna heran Arida lebih banyak diam. Tak ada keluhan yang dia sampaikan kepada anggota DPR itu. “Kok, diam saja? Biasanya daerah suka ngotot. Apa (utang) sudah beres semua sehingga enggak pakai dibayar?” tanya Soepriyatno.

Arida tampak kebingungan. Menurut dia, data klaim utang itu disampaikan rumah sakit kepada pusat secara langsung. “Pembayaran menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan,” ujar pembantu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang mengurus bidang kesehatan ini.

Malah pada akhir acara, Arida yang pulang lebih dulu mendapatkan salinan data klaim rumah sakit dari Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan Yusharmen yang hadir. “Bapak yang dari pusat bisa menyampaikan datanya,” kata Arida sambil melihat ke arah Yusharmen.

Yusharmen pun menunjukkan lembaran data yang belum direkap jumlahnya. Namun terhitung mencapai ratusan miliar rupiah per Desember 2013. Dalam data itu antara lain disebutkan klaim utang Jamkesmas RSUP Sardjito mencapai Rp 15 juta lebih dan RS Wirosaban Yogyakarta Rp 8 juta lebih. Sedangkan total tunggakan nasional mencapai Rp 2,8 trilun.

Kepala Kantor Cabang BPJS DIY Heru Prayitno menjelaskan saat ini baru 62 ribu pekerja formal yang telah dilimpahkan untuk mendapat tanggungan BPJS Kesehatan. Namun Direktur Hukum BPJS Kesehatan Pusat Purnawarman menyatakan pihaknya belum bisa membayar klaim kesehatan tenaga kerja. “Serah-terima aset belum dilakukan. Bagaimana kami bisa membayar?” katanya.

Menurut Soepriyatno, perlu ada terobosan untuk mendapatkan jalan keluar. “Kalau enggak, utang rumah sakit dibayar pakai yen. Yen ana duite,” katanya dengan nada bercanda.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya