Penyelidikan Kebakaran Riau Mengarah Perusahaan

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Sabtu, 8 Maret 2014 05:32 WIB

Seorang petugas pemadam kebakaran minum dari galor air, setelah lelah berusaha memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Siak, Riau, (4/3). Kebakaran lahan dan hutan menyebabkan polusi udara di beberapa propinsi di Sumatera. Oscar Siagian/Getty Images

TEMPO.CO , Pekanbaru -Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo mengatakan kepolisian segera melakukan penyelidikan ihwal lahan terbakar di konsesi perusahaan. "Sudah mengarah ke sana," ujarnya, kepada Tempo, Jumat, 7 Maret 2014.

Penyelidikan mencari penyebab kebakaran tersebut, kata dia, membutuhkan proses yang cukup panjang. Polisi tidak bisa bergerak sendiri, sebab untuk urusan kebakaran lahan butuh kordinasi dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Lingkungan Hidup dan melibatkan saksi ahli.

Saat ini polisi sudah menetapkan 28 tersangka pembakar lahan, sebanyak 21 kasus sudah dalam penyidikan, sementara tujuh kasus lagi masih dalam penyelidikan termasuk satu korporasi yakni PT Nasional Sagu Prima (PT NSP) di Kepulauan Meranti. "Satu perusahaan sudah dalam penyelidikan, polisi juga sudah turunkan saksi ahli," katanya.

Komandan Satgas Penanganan Bencana Asap Brigadir Jendral Agus Irianto Penyebutkan, tim pemadam api menemukan titik api di 12 lahan milik perusahaan di sejumlah wilayah Riau. Dalam pantauan udara masih terlihat api yang menyala serta ada beberapa titik api yang sudah padam, namun masih mengeluarkan asap. Kepemilikan lahan itu diketahui setelah dilakukannya pemetaan oleh Dinas Kehutanan Riau. (baca : Kabut Asap Malaysia Bukan dari Riau)

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau menyebutkan, kebakaran lahan di konsesi perusahaan merupakan suatu kelalaian dari perusahaan dalam menjaga lahan konsesi yang sudah diberi izin oleh negara. Lebih mendasar lagi, dia menambahkan, kebakaran lahan tidak terlepas dari tata kelola sektor kehutanan dan perkebunan yang buruk dari negara.

Menurut Riko, 80 persen lahan konsesi di Riau yang diberi izin oleh negara merupakan gambut dalam. Padahal, gambut merupakan lahan yang sangat sulit untuk dijaga, apalagi melakukan land clearing tanpa pengawasan. "Kalau ada kelalaian kejadiannya ya terbakar," kata dia. (Di Riau, Sudah 10 Ribu Hektare Lahan Terbakar)

RIYAN NOFITRA



Terpopuler
Diduga Bunuh Ade Sara, Pasangan Ini Bercuit Sebelum Ditangkap

Diduga, Ade Sara Dibunuh dalam Perjalanan

Terduga Pembunuh Ade Sara Sepasang Kekasih

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya