Jelang Pemilu, BI Ingatkan Peredaran Uang Palsu  

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 15:27 WIB

Ilustrasi pungli. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jember - Bank Indonesia (BI) Jember meminta masyarakat untuk mewaspadai uang merah alias uang palsu. Pasalnya, BI memprediksi uang palsu banyak beredar menjelang pelaksanaan pemilihan umum legislatif awal bulan April 2014 mendatang. "Biasanya peredaran upal (uang palsu) pada saat pemilu meningkat," kata Kepala BI Jember, Ahmad Bunyamin, di kantornya, Selasa, 4 April 2014. (Baca: Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengedar Uang Palsu).

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih teliti mengenali keaslian uang rupiah selama pemilu. Salah satu langkah yang dilakukan, katanya, Bank Indonesia melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenal uang rupiah melalui media atau datang ke tempat-tempat keramaian di Jember. "BI minta masyarakat terus waspada adanya upal setiap saat, tidak hanya saat ada pemilu saja," katanya. (Baca: BI Musnahkan 135.110 Lembar Uang Palsu).

Feri Tumpal, Deputi Manajemen Internal dan Sistem Pembayaran BI Jember, mengatakan selama bulan Januari hingga Februari 2014 saja, BI Jember mecatat uang palsu yang ditemukan sekitar Rp 20 juta lebih. Padahal, menurut dia, bulan-bulan sebelumnya hanya sekitar satu atau dua laporan penemuan upal di masyarakat. "Sejak awal tahun ini, malah ada dua sampai tiga laporan upal setiap minggu," katanya. (Baca: Indef: Indikator Uang Layak Edar Semakin Menurun).

Sutomo, pengamat politik dari Universitas Jember, mengatakan politik uang tetap akan mewarnai pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2014. Saat ini, kata dia, banyak calon anggota legislatif dan tim sukses membagi-bagikan uang kepada masyarakat dengan harapan agar dipilih dalam pemilu. "Sebagian besar masyarakat bersikap pragmatis dalam politik dan kondisi ekonomi masih kacau. Pasti ada saja yang memanfaatkan situasi untuk mengedarkan uang palsu," kata dia.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya