TEMPO.CO , Padang- Kebakaran hutan di Riau ternyata membawa dampak ke daerah lain. Di Padang Sumatera Barat, sebanyak 8.100 warga terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) gara-gara menghidu kabut asap.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Eka Lusti, penderita ISPA meningkat sejak bulan Januari. Saat itu, jumlah penderita ISPA mencapai 7.500 orang. Dalam beberapa hari terakhir, kata Eka, warga yang terkena gangguan pernafasan itu semakin banyak.
Naiknya jumlah penderita ISPA di Padang bersamaan dengan memburuknya kualitas udara dalam tiga hari terakhir. Saat ini kualitas udara di Padang mencapai 216 ug/ Nm3, jauh di atas ambang batas mutu udara 150 ug/ Nm3. (Baca: Ini Partikel Berbahaya Dalam Kabut Asap Riau).
Agar jumlah penderita ISPA tidak bertambah, Eka mengatakan telah membagikan 60 ribu masker kepada masyarakat, melalui Puskesmas. Pelajar menjadi sasaran utama pembagian masker, terutama di sekolah yang terletak di pinggir jalan.
Peningkatan penderita ISPA juga terjadi di Bukittinggi. Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Syofia Dasmauli, mengatakan tebalnya kabut asap dalam sepekan terakhir menyebabkan kenaikan penderita ISPA ringan. Di Bukittinggi, jumlah penderita ISPA meningkat 10 hingga 20 persen. "Kami masih merekapitulasi rincian datanya," ujarnya.
Syofia mengatakan kenaikan jumlah penderita ISPA diketahui berdasarkan laporan 7 Puskesmas dan 14 Puskesmas Pembantu di wilayahnya. Menurut dia, banyak warga yang mengalami sakit tenggorokan, sesak nafas dan batuk-batuk.
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
1 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
6 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
9 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
10 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
20 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
37 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
38 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies
56 hari lalu
Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.
Baca SelengkapnyaPeringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?
31 Januari 2024
Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.
Baca Selengkapnya