Peserta mengadakan aksi teaterikal saat mengadakan demo tolak kenaikan harga BBM di bundaran Gladag, Solo (17/6). Aksi yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat tersebut menuntut SBY turun dari jabatan presiden jika tetap menaikan harga BBM. Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Yogyakarta disambut Aliansi Mahasiswa Jogjakarta dengan aksi bakar ban. Bahkan foto presiden dibakar di atas dua ban mobil, Ahad, 23 Februari 2014. Tak hanya membakar foto SBY, para mahasiswa menghanguskan bendera Partai Demokrat.
Demonstrasi di pertigaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu juga memacetkan arus lalu lintas. Satu mobil sedan milik polisi dikabarkan sampai tertabrak mobil Toyota Innova. "Kedatangan SBY temu kader partai gagal dan akan melanggengkan kekuasaan partai itu," kata Agus Luki, salah satu koordinator aksi, Ahad, 23 Februari 2014.
SBY datang ke Yogyakarta untuk menghadiri acara temu kader Partai Demokrat di Gelanggang Olahraga Among Raga. Adapun mahasiswa menolak kedatangan SBY dan menganggap presiden itu gagal dalam memimpin Indonesia.
Kebijakan-kebijakan pemerintah selama dua periode kepemimpinan dinilai tidak prorakyat. Penolakan menguat karena partai yang dipimpin presiden ini juga semakin korup lantaran banyak politikus dari partai itu yang terlibat korupsi.
Polisi tidak bisa memadamkan api dengan dua alat pemadam api sederhana yang mereka gunakan. Uniknya, seorang ibu dan bapak bisa memadamkan api hanya dengan dengan dua ember air.
Setelah beraksi di pertigaan jalan itu, para mahasiswa menuju perempatan Tugu Yogyakarta. Kemacetan lalu lintas di sepanjang Jalan Laksda Adisucipto pun tak terhindarkan hingga para demonstran melanjutkan perjalanan. "Tolak SBY, yang mau menolak SBY bilang ayo," kata Ucok, salah satu orator dalam aksi.
Menurut Syaifuddin Ahrom Al Ayyubi, koordinator Aliansi Mahasiswa Yogyakarta, SBY gagal sebagai presiden setelah sepuluh tahun memimpin. Mereka menuntut dikembalikannya aset-aset kekayaan negera dengan cara nasionalisasi, terutama dalam bidang tambang. "Tindak tegas paara koruptor," katanya.