Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO , Jakarta:- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hariadi agaknya curiga dengan niat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kantor DPR, Kamis, 20 Februari lalu. Saat itu Risma berkeluh-kesah seputar pengangkatan Whisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya yang dianggap kurang tepat prosedurnya."Muncul kecurigaan Priyo memanfatkan momentum masalah Risma," kata Hariadi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 22 Februari 2014.(baca: Kasus Risma Bisa Gembosi PDIP)
Sebab, saat ini Priyo masuk dalam daftar Calon Legislatif dari daerah pemilihan Jawa Timur 1, yakni meliputi kota Surabaya dan Sidoharjo. Bisa jadi Priyo ingin merebut simpati masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk mendukung Risma. "Jadi kalau dilihat seakan ada titik temu kepentingan Risma dan Priyo," kata dia.(baca:Priyo Klarifikasi DPRD Surabaya Ihwal Whisnu Sakti)
Menurut Hariadi, Risma adalah sosok pujaan baru masyarakat Surabaya dan bahkan Jawa Timur saat ini. Dia dianggap sebagai pemimpin yang bersih, tegas, dan mengerti rakyat. Sehingga, nama Risma diyakini bisa mendongkrak elektabilitas calon peserta pemilu dan partai politik.
Hariadi sendiri menilai pertemuan Risma dan Priyo yang dipublikasikan di media kurang etis secara politik. Sebab permasalahan Risma masih sebatas urusan internal partai pengusungnya yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Seharusnya cukup diselesaikan di tingkat partai saja."(baca:PDIP Tuding Priyo Politisasi Kasus Risma)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
13 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.