Mega: Sebenarnya Saya Ingin Pensiun dari Politik

Reporter

Editor

Kamis, 27 Januari 2005 16:59 WIB

TEMPO Interaktif, Wonogiri: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku ingin meninggalkan dunia politik. Setelah gagal memenangi pemilihan presiden lalu, Mega juga tidak ingin lagi menjadi ketua umum PDIP. Niatan yang sempat diutarakan kepada suaminya, Taufik Kiemas, tersebut terpaksa dicabut lagi karena Mega merasa prihatin dengan situasi politik saat ini. "Enak kalau bisa pensiun dan meninggalkan belantara politik. Tetapi setelah melihat situasi poltik dalam negeri dengan pemerintahan baru ini, saya bilang ke papah, saya memanggil Pak Taufik Kiemas dengan panggilan papah, kalau niat itu saya cabut dan tetap di dunia politik," kata Megawati, Kamis (27/1).Megawati tidak menjelaskan situasi politik yang seperti apa yang membuat dia tetap aktif di dunia politik. Sekalipun Mega sempat menyinggung soal program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla, namun tak banyak yang dikemukakannya. Dia hanya sempat menyentil sekelumit persoalan, yaitu proses penanganan kasus-kasus hukum yang dilakukan pemerintah dalam program seratus harinya, sangat kental dengan warna politik. Di hadapan ratusan kader PDIP dari tingkat anak ranting se Karesidenan Surakarta, Megawati mengemukakan kesiapannya kembali untuk memimpin partai selama lima tahun ke depan. Dia juga menantang para pesaingnya seperti Guruh Soekarnoputra, Roy BB Janis, Arifin Panigoro dan Sophan Sophiaan untuk bertarung di konggres mendatang secara terbuka dan adil. "Kalau mereka dapat dukungan dari akar rumput silakan, tetapi jangan menebar uang," katanya.Megawati mengungkapkan ambisinya untuk membawa PDIP kembali meraih kejayaan pada pemilu 2009 mendatang. Megawati terkesan sangat optimis, dirinya akan terpilih kembali. Menurut dia, tidak akan ada calon lain yang mampu menandingi kemampuannya yang terasah lewat perjuangannya sejak 1993. "Kalau memang dipilih, saya ingin PDIP menang sampai 10 tahun tetapi kalau tidak terpilih ya sudah," kata dia.Megawati datang ke Wonogiri menghadiri acara Konsolidasi PDIP se Eks Karesidenan Surakarta. Ikut menyertai rombongan Mega diantaranya adalah Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjoguritno, Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Gunawan Wirosarojo, Wakil Sekretaris DPP Pramono Anung dan Puan Maharani. Sejumlah bupati dan walikota yang berasal dari PDIP juga ikut dalam acara tersebut.Menurut Megawati, saat ini banyak pihak yang tidak senang kepada dirinya. Hal itu antara lain diketahui dengan munculnya pernyataan-pernyataan bahwa dirinya gagal memimpin PDIP. Mega mengaku tidak masalah asalkan para pesaingnya berlaku fair. "Jangan menyebar uang dan merusak anak-anak saya. Saya tahu, saat ini yang muda-muda sekarang ini gerilya menjadi ketua umum PDIP," ujarnya.Megawati mengingatkan model intervensi di dalam konggres mendatang sangat berbeda dengan intervensi pada masa lalu. Pada jaman orde baru, PDIP (waktu itu PDI) diintervensi pemerintah dengan intimidasi, tapi kini dengan menggunakan kekuatan uang. "Lakon intervesi tidak seperti dulu tapi dengan menggunakan teman-teman kita sendiri, kantong mereka diisi dengan uang," tambahnya.Menurutnya, saat ini indikasi akan terjadinya intervensi sudah dapat dilihat. Selain membagi-bagikan uang, salah satu yang dilakukan adalah membuat opini bahwa Megawati telah gagal memimpin PDIP. Megawati juga mengatakan sekarang ini permainan uang sudah dilakukan pihak-pihak yang ingin merusak PDIP."Asal tahu saja, saat ini sudah banyak uang yang dilempar di jalan-jalan untuk mengganggu kita. Tentu saja cara yang dipakai tidak sekasar dan sevulgar dulu. Nantinya cara yang dipakai adalah, yang bermain di dalam ya orang dalam partai kita sendiri. Yang bagi-bagikan duit ya orang kita sendiri," kata Mega.Mantan Presiden ini mengajak kepada pendukungya untuk melawan intervensi. Megawati tidak melarang kadernya menerima uang tetapi dia mengingatkan agar hati nurani mereka tidak terbeli. "Kalau dikasih duit ya dikantongi saja, tetapi yang di sini (dada), jangan sampai berubah," tegasnya. Imron Rosyid

Berita terkait

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya