Sejumlah sapi perah berada di atas truk untuk di ungsikan keluar dari pemukiman di desa Pandansari, Malang, (16/2). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO,Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan letusan Gunung Kelud bisa menyebabkan terhentinya produksi susu di Jawa Timur dan daerah terimbas erupsi lainnya.
Sebab, kata Rusman, sapi-sapi di daerah terimbas erupsi Kelud mengalami stres dan tidak bisa menghasilkan susu yang berkualitas. "Karena itu, sapi-sapi itu kini kami ungsikan," katanya, dalam diskusi yang digelar PT Nestle Indonesia, Selasa, 18 Februari 2014.
Menurut Rusman, ada 30 ribu sapi perah korban letusan Kelud yang mengalami stres dan diungsikan. Untuk memulihkan kondisi ternak itu, pemerintah mengupayakan pasokan pakan segar. Rusman berharap langkah ini bisa mengurangi tingkat stres sapi sehingga hewan tersebut bisa kembali menghasilkan susu. "Bulan ini kualitas susu akan membaik," ujarnya.
Pemerintah menyediakan bantuan 100 ton pakan berupa hijauan, obat-obatan, serta disinfektan untuk sapi korban letusan Kelud. Adapun PT Nestle Indonesia memberi bantuan pakan berupa 60 ton gabon jagung dan 50 ton pakan dalam bentuk silase.
Kepada Tempo, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan produksi susu di Jawa Timur sepanjang tahun 2013 mencapai 461,8 ribu ton. Tahun ini, produksi susu di wilayah tersebut ditargetkan naik empat persen. Sedangkan tahun lalu produksi susu di Jawa tengah mencapai 97,5 ribu ton. Pada 2014, pasokan dari wilayah tersebut bisa meningkat menjadi 101,4 ribu ton.