Swedia Tawarkan Pesawat Tempur Gripen ke Indonesia  

Reporter

Senin, 17 Februari 2014 06:32 WIB

SAAB JAS-39 Gripen yang diproduksi Swedia juga masuk daftar pilihan pengganti armada tempur MiG-29s milik Malaysia. REUTERS/Chaiwat Subprasom/Files

TEMPO.CO, Jakarta--SAAB Group, produsen armada dan alat pesawat terbang yang bermarkas di Swedia, merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan kerjasama pengadaan pesawat kepada Indonesia. Pesawat yang ditawarkan perusahaan yang memiliki jejaring bisnis internasional itu adalah Gripen NG.

"Kami meletakkan Indonesia dalam daftar rencana kerja sama. Kami mendapat permintaan pemberian informasi soal armada kami dari Angkatan Udara Indonesia, yang telah kami penuhi," kata Wakil Presiden Saab untuk Indonesia, Peter Carlqvist saat ditemui di sela acara pameran dirgantara Singapore Air Show, di Bandara Changi, pekan lalu.

Indonesia kini tengah menimbang pembelian pesawat tempur baru pengganti F-5E/F Tiger II TNI-AU. Gripen masuk sebagai nominator penjaga langit nusantara. Namun Gripen mesti bersaing dengan pesawat tempur super canggih yang ditawarkan perusahaan lain seperti Rafale, Sukhoi Su-35BM, serta F-16 Blok 60.

Carlqvist menambahkan Gripen memiliki standar biaya operasional atau pemeliharaan yang murah. "Industri pesawat kini makin canggih tapi juga sekaligus makin mahal. Kami memutus tren dengan menekan ongkos perawatan operasional." ujar Clarqvist.

SAAB, Carlqvist menyebutkan, juga membuka kemungkinan negara yang membeli armada dengan mereka mendapat fasilitas transfer teknologi. Dengan Brazil, yang baru saja membeli 36 unit Gripen NG, misalnya, SAAB melakukan 100 persen transfer teknologi. Kondisi tu bisa terjadi karena perusahaan dirgantara Brazil mumpuni menerima transfer teknologi dari SAAB.

Adapun saat ini, kata Carlqvist, pihaknya tengah melihat peluang itu pada PT DI. "Kami membuka peluang seperti yang kami lakukan dengan Brazil. Walau mungkin tidak semua negara bisa menerima transfer teknologi tersebut, sehingga yang bisa dilakukan akhirnya adalah mentransfernya setahap demi setahap," kata dia.

Clarqvist menjelaskan, SAAB pada umumnya selalu terlebih dulu mencari informasi soal industri lokal sebelum memutuskan mentransfer teknologi. Jika memang hasil diskusi dan negosiasi memungkinkan transfer tersebut terjadi, SAB akan melakukannya dalam jangka panjang, bekerjasama dengan pihak lain, termasuk Angkatan Udara. Kerjasama tersebut diperkirakan berlangsung 30-40 tahun, bergantung pada usia pesawat.

Transfer teknologi diklaim tak akan merugikan mereka. Sebab memang, standar SAAB adalah melakukan peningkatan kemampuan produk mereka selama tiga tahun sekali secara berkesinambungan. Tujuannya agar pesawat yang dibeli bertahun-tahun lalu pun, tetap memiliki komponen modern dan bisa bersaing dengan armada sejenis yang usianya lebih belia.

"Itulah mengapa kami ingin ada transfer teknologi. Kami ingin industri lokal bisa melakukan sendiri perbaikan pesawat mereka. Jadi Andalah yang bertanggung jawab terhadap aset Anda, bukan kami. Andalah yang memegang kendali," ujar Clarqvist. "Jika pun terjadi embargo, Anda tak akan peduli, karena Anda sudah mandiri dan punya kompetensi pemeliharaan sendiri."

Sejumlah negara sudah menjadi pelanggan SAAB, di antaranya Afrika Selatan, Brazil, Swiss, Denmark, Ceko, dan Hungaria. Kini mereka tengah berambisi melebarkan sayap ke Asia Tenggara dengan mendirikan kantor perusahaan di Indonesia, menyusul Thailand yang angkatan udaranya baru saja mengimpor Gripen NG.

TRI SUHARMAN

Baca juga:

SBY Girang Lihat Pesawat Tempur Korea

TNI AU Terima Pesawat Tempur Latih Golden Eagle

TNI AL Jemput Kapal Perang Canggih dari Inggris

TNI Angkatan Udara Pilih Sukhoi Gantikan F-5 Tige

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya