Sejumlah pelajar membersihkan abu vulkanik dari Gunung Kelud yang menyelimuti halaman sekolah mereka, di Madiun, Jawa Timur, (15/2). Kamis malam lalu Gunung Kelud meletus dan melontarkan abu vulkanik dan kerikil. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud mulai larut di beberapa wilayah di Jawa Timur. Hal ini menurut Sutopo akibat hujan yang mulai turun di Kediri dan Malang.
"Abu banyak yang larut sehingga tanaman menghijau, genting sudah tidak putih lagi," kata Sutopo ketika dihubungi Tempo, Ahad, 16 Februari 2014.
Sementara itu Sutopo mengatakan upaya pembersihan jalan dari abu vulkanik masih dilakukan oleh anggota TNI dan Polri. Sejak Sabtu, 15 Februari 2014, sekira 2.500 personil TNI dan Polri dikerahkan untuk membersihkan jalan di Kediri dari abu vulkanik dengan didukung alat-alat berat.
Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur meletus pada Kamis, 13 Februari 2014 pukul 22.50 dan menyemburkan abu vulkanik yang tersebar hingga ke kota-kota lain di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Barat. Ahli Vulkanologi dari Museum Geologi Bandung Indyo Pratomo memperkirakan volume abu vulkanik yang dimuntahkan Kelud mencapai 200 juta meter kubik.