Sepekan Tanggap Jalur Pantura, Dua Nyawa Melayang

Reporter

Editor

Purwani Diyah Prabandari

Sabtu, 15 Februari 2014 04:02 WIB

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di jalur pantura, Tegal, Jateng, Jumat (6/7). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO , Slawi: Sudah sepekan Tentara Nasional Indonesia membantu Kementerian Pekerjaan Umum untuk menambali lubang-lubang di Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Selama sepekan pula dua nyawa melayang akibat dua kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura di wilayah Kabupaten Tegal.

"Kejadian terakhir itu kemarin, kata Kepala Unit Kecelakaan Lalulintas Kepolisian Resor Tegal, Inspektur Satu Rochim, kepada Tempo, Jumat, 14 Februari 2014.

Kamis pukul 09.30, seorang pembonceng sepeda motor, Karimudin, 40 tahun, warga Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, tewas karena kepalanya terlindas truk tronton.

Rochim mengatakan, pagi itu Karimudin membonceng sepeda motor Honda Revo yang dikendarai Trendi Wahendra, 21 tahun. Motor berpelat nomor G 4262 LZ itu melaju dalam kecepatan sedang dari barat ke timur. Saat melintas di Jalur Pantura wilayah Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, motor yang mereka tumpangi jatuh setelah menerjang lubang jalan.

"Pemboncengnya jatuh ke kanan dan masuk ke kolong truk tronton yang melaju searah di sisi kiri sepeda motor," ujar Rochim.

Sehari sebelumnya, pemilik bengkel sepeda motor di tepi Jalur Pantura ruas Larangan, Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Cuncun Supardi, 59 tahun, tewas karena kepalanya terlindas truk yang menabrak kiosnya, Rabu sekitar pukul 17.00.

Komandan Komando Distrik Militer 0712 Tegal, Letnan Kolonel (Inf) Jefson Marisano, mengatakan perbaikan Jalur Pantura wilayah Kabupaten Tegal masih terus dilakukan. "Dari Kodim ada 60 anggota yang dibagi dua tim, di ruas Kecamatan Suradadi dan Kramat," kata Jefson. Kodim Tegal juga dibantu 55 anggota Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 9/Kostrad.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Jalan dan Jembatan Bina Marga Provinsi Jawa Tengah wilayah Tegal-Pemalang, Agustinus Silalahi, masih ada sejumlah kerusakan Jalur Pantura di wilayah kerjanya. "Dari 60 kilometer jalan, 14 kilometer di antaranya rusak," kata Agustinus saat dihubungi wartawan. "Tapi kerusakan sudah berkurang karena perbaikan rutin dilakukan sejak Januari."

DINDA LEO LISTY