Sejumlah alat berat melakukan pengaspalan Jalan Lintas Timur Sumatera di kawasan Jalan Soekarno Hatta Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA/Feny Selly
TEMPO.CO, Palembang - Sekitar 30 kilometer jalan negara di wilayah Musi Rawas dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, rusak. Bahkan dalam satu tahun terakhir ini, jalur alternatif yang menghubungkan Sekayudan Musi Rawas hingga Provinsi Bengkulu ini tidak pernah diperbaiki. Kerusakan serupa terjadi pula di jalan lintas tengah yang menghubungkan Bandar Lampung dan Jambi.
Dari pantauan Tempo, jalan lintas tengah rusak dari Kilometer 163, tepatnya di Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin. Kerusakan itu merambat hingga ke perbatasan Musi Rawas. Rata-rata kerusakan jalan berupa lubang dengan kedalaman 30-60 sentimeter.
Akibat kerusakan jalan ini, beberapa kendaraan besar aTupun kecil harus harus mengantre untuk melewatinya. Bahkan kemacetan puluhan kilometer tidak terhindarkan. "Biasanya, jarak tempuh Palembang-Bengkulu sekitar sembilan jam, sekarang menjadi 15 jam lebih," kata Sahrul Edonis, pengendara mobil.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan telah menganggarkan Rp 700 miliar untuk memperbaiki jalan rusak. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rizal Abdullah, uang itu digunakan untuk memperbaiki jalan yang menjadi prioritas, seperti penghubung antarprovinsi. "Misalnya Betung, Sungai Lilin, atau Kayuagung," ujarnya.
Sementara untuk kerusakan jalan negara, Rizal bakal berkoordinasi dengan Balai III Kementerian Pekerjaan Umum. Selain memprioritaskan perbaikan jalan provinsi, Dinas PU Bina Marga juga mengutamakan percepatan pembangunan jalan bawah tanah Simpang Patal Palembang dan jembatan layang Simpang Jakabaring. Dengna begitu, kemacetan di dalam kota bisa dihindari.
"Kerusakan jalan ini lebih dipengaruhi oleh tingginya volume kendaraan serta banyaknya penambahan infrastruktur di pinggir badan jalan," tutur Rizal.