Komodo yang mati dibawa ke ruang uji forensik di Kebun Binatang Surabaya, untuk ditemukan penyebab kematiannya (1/2). Sebanyak 3 satwa ditemukan mati yaitu Singa Afrika, Kijang, dan Komodo pada awal tahun 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali kehilangan kijangnya. Seorang petugas patroli menemukan kiijang betina dalam keadaan tak bernyawa di kandangnya sekitar pukul 05.30, Kamis, 13 Februari 2014.
“Belum tahu penyebab kematiannya, sekarang masih akan diotopsi,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Agus Supangkat saat dihubungi Tempo hari ini.
Dalam dua pekan terakhir, KBS kehilangan dua kijang berjenis sama, yaitu Muntiacus muntjak. Pada 31 Januari lalu, kijang betina dikabarkan mati karena keguguran. Indikasinya terlihat dari adanya kerusakan janin dalam kandungan kijang. (Baca juga: Lagi Kijang KBS Mati )
Adapun Agus menyatakan belum mengetahui indikasi penyebab kematian kijang hari ini. Dia mengatakan belum mendapat informasi dari dokter hewan yang menangani proses otopsi mamalia itu. “Mungkin siang ini ada hasilnya (otopsi),” ujarnya.
Kematian satwa KBS hampir terjadi setiap pekan. Penyebabnya beragam. Di antaranya sakit, cacat, dan sudah berusia tua. Ada pula satwa yang sebelum mati dinyatakan masih dalam kondisi sehat. Ada-tidaknya kejanggalan dalam kematian satwa-satwa tersebut belum dapat terkupas tuntas. (Baca juga: Banyak Satwa KBS Mati, Direktur: Kami Bukan Tuhan)
Hingga kini belum ada hasil uji laboratorium mengenai organ dalam satwa yang mati dalam dua pekan terakhir, antara lain kijang betina, rusa bawean, dan komodo. Kini koleksi kijang di KBS tersisa 19 ekor.