Kebun Binatang Bandung Bantah Siksa Orang Utan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 12 Februari 2014 20:00 WIB

Siska (40), seekor Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dikandang perawatan Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Cilandak, Jakarta, (28/1). Saat ini, koleksi orangutan di TMR berjumlah 44 ekor atau 39 ekor orangutan Kalimantan dan 5 ekor orangutan Sumatera. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bandung - Pengelola Kebun Binatang Bandung membantah tudingan telah menyiksa seekor orang utan seperti dalam video yang diunggah di YouTube. Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Hubungan Masyarakat Yayasan Margasatwa Tamansari Sudaryo, video tersebut terlalu didramatisasi pengunggahnya melalui narasi.

"Adegan pawang menghantam dada orang utan dengan lututnya tidak seperti penonton YouTube lihat," kata Sudaryo saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Februari 201

Menurut dia, adegan itu merupakan upaya pawang untuk membantu orang utan tersebut duduk di pangkuan pengunjung yang ingin berfoto dengannya. "Pawang itu sudah kami hukum," ujarnya.

Namun hukuman itu bukan karena dia menyiksa orang utan bernama Atim itu, melainkan membawa sepotong kayu saat mengontrol perilaku Atim. Yayasannya, kata Sudaryo, telah memindahkan pawang itu ke divisi lain, tapi tetap mengurusi hewan sesuai kepiawaiannya.

Atim adalah orang utan Sumatera berusia 12 tahun. Saat ini, kata Sudaryo, orang utan jantan itu tinggal bersama empat orang utan Sumatera dan tiga orang utan Kalimantan lainnya. "Atim juga diberikan kandang yang cukup representatif baginya," kata dia.

Video yang diunggah pengguna YouTube dengan nama Coid5th itu diklaim memuat penyiksaan Atim oleh pawangnya. Atim disiksa karena bandel ketika dipaksa bergaya dengan sepasang remaja yang ingin mengambil gambar bersamanya.

Penyiksaan yang diambil dari kamera amatir berdurasi 1 menit 16 detik itu memperlihatkan seorang pawang memukul dada orang utan dengan dengkulnya.

Video itu membuat masyarakat resah dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun kesal. Kepada Tempo, Ridwan akan mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung yang berdiri sejak zaman Belanda pada 1930 dengan alasan kebun binatang itu belum membayar pajak daerah. "Padahal lahan yang mereka pakai adalah aset Pemerintah Kota Bandung," kata Ridwan.

PERSIANA GALIH

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya