TEMPO.CO, Bandung - Pengelola Kebun Binatang Bandung membantah tudingan telah menyiksa seekor orang utan seperti dalam video yang diunggah di YouTube. Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Hubungan Masyarakat Yayasan Margasatwa Tamansari Sudaryo, video tersebut terlalu didramatisasi pengunggahnya melalui narasi.
"Adegan pawang menghantam dada orang utan dengan lututnya tidak seperti penonton YouTube lihat," kata Sudaryo saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Februari 201
Menurut dia, adegan itu merupakan upaya pawang untuk membantu orang utan tersebut duduk di pangkuan pengunjung yang ingin berfoto dengannya. "Pawang itu sudah kami hukum," ujarnya.
Namun hukuman itu bukan karena dia menyiksa orang utan bernama Atim itu, melainkan membawa sepotong kayu saat mengontrol perilaku Atim. Yayasannya, kata Sudaryo, telah memindahkan pawang itu ke divisi lain, tapi tetap mengurusi hewan sesuai kepiawaiannya.
Atim adalah orang utan Sumatera berusia 12 tahun. Saat ini, kata Sudaryo, orang utan jantan itu tinggal bersama empat orang utan Sumatera dan tiga orang utan Kalimantan lainnya. "Atim juga diberikan kandang yang cukup representatif baginya," kata dia.
Video yang diunggah pengguna YouTube dengan nama Coid5th itu diklaim memuat penyiksaan Atim oleh pawangnya. Atim disiksa karena bandel ketika dipaksa bergaya dengan sepasang remaja yang ingin mengambil gambar bersamanya.
Penyiksaan yang diambil dari kamera amatir berdurasi 1 menit 16 detik itu memperlihatkan seorang pawang memukul dada orang utan dengan dengkulnya.
Video itu membuat masyarakat resah dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun kesal. Kepada Tempo, Ridwan akan mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung yang berdiri sejak zaman Belanda pada 1930 dengan alasan kebun binatang itu belum membayar pajak daerah. "Padahal lahan yang mereka pakai adalah aset Pemerintah Kota Bandung," kata Ridwan.
PERSIANA GALIH
Berita terkait
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan
20 Juni 2021
Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.
Baca SelengkapnyaDelapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19
16 Februari 2021
Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres
19 Juni 2018
Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.
Baca SelengkapnyaPenumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat
19 Juni 2018
PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaPengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah
19 Juni 2018
Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan
18 Juni 2018
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang
1 Desember 2017
Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.
Baca SelengkapnyaPencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh
20 November 2017
Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.
Baca SelengkapnyaPengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular
10 September 2017
Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.
Baca SelengkapnyaSiamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif
4 Juli 2017
Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.
Baca Selengkapnya