Satpol PP Bandung Akan Rekrut Mojang Geulis  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 11 Februari 2014 16:03 WIB

Petugas mengamankan seorang wanita Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) bersama bayinya di kawasan Gambir, Jakarta, Rabu (10/8) dini hari. Razia gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Pemprov DKI terkait persoalan sosial keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) setidaknya menjaring lebih dari 20 PMKS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bandung - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung berencana merekrut 60 mojang geulis (wanita cantik) yang akan bertugas menegakkan 39 peraturan daerah, termasuk penertiban PKL. "Pedagang kaki lima (PKL) yang tidak mau direlokasi akan dibujuk oleh mojang geulis," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa, 11 Februari 2014.


Menurut dia, perekrutan mojang geulis dimulai empat sampai enam minggu lagi. Nantinya, mereka akan ditempatkan di sejumlah wilayah di Kota Bandung sesuai pembagian. "Selain cantik, mojang geulis juga harus berani dan luas wawasannya," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan.


Para mojang geulis ini akan dipekerjakan sebagai tenaga kontrak di Satpol PP. Seleksi akan dibantu oleh tim dari kepolisian. Selain itu, Pemerintah Kota Bandung berencana merekrut 240 petugas Satpol PP pria pada waktu yang sama.


Saat ini Pemkot Bandung terus berupaya menyapu PKL di empat zona merah (wilayah larangan berdagang), yakni Jalan Kepatihan, Jalan Dalem Kaum, Jalan Merdeka, dan kawasan Alun-alun Bandung.


Setelah menertibkan PKL di empat zona merah, mojang geulis akan diperkerjakan untuk menyapu bersih pedagang di 196 zona merah lainnya di Kota Bandung. Selain peraturan daerah yang mengatur PKL, mojang geulis akan dibebani tugas lain seperti penertiban anak jalanan dan pengemis.

Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Satpol PP Kota Bandung Teddy Wirakusumah mengatakan, selain berparas cantik, mojang geulis harus menguasai teknik bela diri. "Karena dikhawatirkan mereka mengalami ancaman mental dan fisik," ujar Teddy.


Advertising
Advertising

Untuk menguji keterampilan mojang geulis dalam membela diri, Satpol PP akan meminta bantuan TNI Angkatan Darat. Menurut Teddy, dengan adanya mojang geulis, Satpol PP dapat menertibkan pelanggar peraturan daerah secara humanis. "Yang cantik membujuk PKL, sedangkan petugas laki-laki lain bertugas sebagai tenaga pengangkut barang dagangan PKL," ujar Teddy.


Penambahan 300 orang petugas baru, lanjut Teddy, tidak membuat Satpol PP merasa aman. Sebab Kota Bandung membutuhkan 1.000 petugas Satpol PP untuk bisa menegakkan 39 peraturan daerah. Saat ini Satpol PP Kota Bandung hanya memiliki 150 petugas. "Idealnya, Kota Bandung memiliki 1.000 petugas yang bergerak di lapangan."

PERSIANA GALIH




Terpopuler :
Sidang FATF, Indonesia Anti Pendanaan Terorisme

DPR Panggil Direksi Merpati Pekan Ini

Bagasi Lion Air Dibobol, Kemenhub 'Angkat Tangan'

Beras Vietnam, Pelaku Bisa Disanksi Pidana

800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium

PKL

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

29 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

21 Mei 2023

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.

Baca Selengkapnya