Petugas mengikat dan menyegel sekoci penyelamat berwarna oranye yang digunakan Australia untuk mengirim kembali imigran gelap ke Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (7/2). 34 imigran asal Iran, Pakistan, dan Bangladesh yang berada dalam sekoci berhasil diamankan petugas saat terdampar di Pangandaran. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sekoci yang ditumpangi imigran usiran Australia saat ini masih berada di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sekoci tersebut disita kepolisian.
"Sementara sekoci disita sebagai barang temuan," kata Kepala Kepolisian Resor Ciamis Ajun Komisaris Besar Witnu Urip Laksana melalui pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2014. (Baca juga: Usir Imigran, Istana Sebut Australia Tak Terpuji)
Dari sekoci tersebut, polisi mengamankan barang bukti tambang 20 meter. Tambang tersebut diperkirakan dipakai kapal Australia untuk menarik sekoci sampai perbatasan perairan Indonesia-Australia. "Ada peta yang kita temukan dengan titik koordinat yang sudah di-setting di sekoci tersebut," ujar Witnu. Sedangkan kemudi atau setir sekoci, kata Witnu, dalam keadaan terikat.
Komandan Pos TNI AL Pangandaran Pelda Dayat Sudrajat membenarkan sekoci masih berada di Pantai Timur Pangandaran. Kepolisian, ujar dia, masih menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan sekoci dan imigran usiran Australia. "Ya, masih di Pangandaran," katanya.
Terkait nasib sekoci ke depannya, kata dia, hal itu tergantung Direktorar Polair Polda Jawa Barat. "Direktorat yang menentukan, sementara masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya.
Sebelumnya, 34 imigran gelap asal Iran, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan terdampar di Pantai Pangandaran, Rabu malam, 5 Februari 2014. Para imigran kemudian diserahkan ke Kantor Imigrasi Tasikmalaya. Saat ini imigran masih ditampung di penampungan sementara di Hotel Linggajaya, Tasikmalaya.