TEMPO.CO , Jakarta:Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hajriyanto Y. Thohari menyatakan pemerintah Singapura tidak memiliki empati karena memprotes Indonesia dalam pemberian nama kapal perang Usman-Harun. (Baca:Reaksi Ahok, Usman Harun Jadi Nama Jalan di DKI)
Menurut dia, Singapura memaksakan perspektifnya sendiri dan mengabaikan suatu peristiwa sejarah bagi negara lain. Karena itu, pemerintah Indonesia diminta mengabaikan protes Singapura. "Biarkan saja Singapura berkoar-koar. Biarkan Singapura jempling-jempling koyok pitik, ditutu alu," kata dia. "Pemerintah Indonesia tidak usah menggubris."
Hajriyanto menganggap kemarahan Singapura tak beralasan. Menurut Hajriyanto, Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said yang saat itu menjadi prajurit KKO Angkatan Laut, mengebom Singapura karena tugas negara. Dengan demikian, kata dia, Usman dan Harun adalah pejuang nasional dan namanya layak diabadikan. "Kalau perlu Indonesia bikin kapal perang lagi yang lebih besar dan lebih canggih, namanya bikin Usman Harun II, biar Singapura semakin sakit hati," kata Ketua Badan Pengurus GOZIS DPP Partai Golkar itu.
Singapura, kata dia, dinilai sangat egois karena menyatakan Usman dan Harun dihukum gantung karena pelaku pengeboman. Padahal, menurut Hajriyanto, mereka sedang melaksanakan tugas negara. (Baca:Soal Usman Harun, Singapura Langgar Piagam PBB)
Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam telah menyampaikan protes kepada Menlu Marty Natalegawa perihal KRI Usman Harun. Singapura mengklaim penamaan tersebut menyakiti hati keluarga korban pengeboman 1965. TNI Angkatan Laut memberi nama kapal jenis Frigat buatan Inggris dengan gabungan nama dua anggota Komando Korps Operasi atau Marinir yaitu Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said. Keduanya meninggal dieksekusi gantung di Singapura pada Oktober 1968, karena tertangkap sebagai pelaku pengeboman di Macdonald House.
Begitu tiba di tanah air, keduanya disambut sebagai pahlawan. Keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Usman dan Harun dinilai sebagai prajurit yang tewas dalam tugas negara meski menyebabkan tiga orang tewas dan 33 orang mengalami luka. (Baca:Panas Dingin Hubungan RI-Singapura)
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Gita : KRI Usman Harun Bukan Alat Intervensi
Anggota DPR: Jangan Lembek Hadapi Singapura
MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!
Berita terkait
Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo
4 hari lalu
Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura
6 hari lalu
Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.
Baca SelengkapnyaPertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama
18 Agustus 2023
Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap
Baca SelengkapnyaPendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini
27 Juli 2022
Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.
Baca SelengkapnyaSandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi
18 Mei 2022
Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya
13 April 2022
Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura
26 Januari 2022
Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.
Baca SelengkapnyaPerjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting
26 Januari 2022
Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.
Baca SelengkapnyaKPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura
26 Januari 2022
Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari
6 Juni 2021
Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.
Baca Selengkapnya