Banyak Duit Mengucur ke Desa, Berkah atau Laknat?

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 8 Februari 2014 19:39 WIB

Bupati Wonosobo Kholiq Arif (kiri) di Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Magelang - Bupati Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Kholiq Arif mengingatkan perangkat desa tidak terbuai dengan kucuran duit dalam jumlah besar setelah pengesahan Undang-Undang Desa pada Desember 2013.Salah satu poin penting undang-undang itu adalah mewajibkan pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk desa sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari dana transfer daerah.

Kholiq khawatir perangkat desa tidak siap memanfaatkan duit alokasi dana desa berjumlah ratusan juta. Perangkat desa selama ini kerap bingung dengan program pemerintah pusat. Ia mencontohkan desa mendapat kucuran dana hibah “hanya” Rp 100 juta membuat sejumlah perangkat desa masuk penjara.

Ia juga memberi contoh di Wonosobo saat ini ada tiga perangkat desa yang menjadi buron kejaksaan karena dugaan korupsi. “Pengesahan Undang-Undang Desa bisa menjadi berkah. Tapi, bisa juga menjadi laknat,” kata Kholiq pada acara Forum Desa Nusantara di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Februari 2014.

Acara itu melibatkan sejumlah kepala desa dari berbagai wilayah di Indonesia. Ada dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Budiman Sudjatmiko, Ketua Panitia Khusus Undang-Undang Desa Akhmad Muqowwam, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Peneliti Institute for Research and Empowerment Yogyakarta Arie Sudjito, dan Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri Tarmizi A Karim.

Bupati yang pernah menjadi tokoh pilihan Tempo ini berharap lahirnya Undang-Undang Desa menjadi berkah buat desa. Ia telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menyambut pelaksanaan Undang-Undang Desa. Kholiq mengatakan Wonosobo menyiapkan perencanaan untuk menata ulang birokrasi.

Dia akan lebih banyak menaruh pegawai pada tingkat desa dan kecamatan. Sebab, selama ini birokrasi cenderung gemuk di tingkat kabupaten. Ia juga menyiapkan perangkat desa untuk mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel. “Ini supaya perangkat desa tidak semena-mena terhadap kucuran uang,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

24 Maret 2022

Usai Launching, Mas Dhito Coba Mobil Siaga

Mobil siaga yang diberikan kepada seluruh desa di Kabupaten Kediri ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan desa kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

6 Desember 2021

Kepala Desa Terlibat Tindak Pidana Korupsi, PPATK Sebut 4 Sebab

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebut kepala desa yang korupsi sedikit tak perlu dipenjara. PPATK sebut setidaknya 4 alasan kades lakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya