Moeldoko: Penamaan KRI Usman Harun Tradisi TNI AL  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 7 Februari 2014 21:55 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan ihwal protes Singapura kepada pemerintah Indonesia atas penamaan KRI Usman Harun. "Sudah dilaporkan tetapi belum ada komentar dari Presiden," kata Julian di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2014.

Namun, menurut Julian, penamaan kapal perang milik TNI Angkatan Laut itu sudah melalui proses yang lazim, yakni mengambil nama-nama pahlawan. "Saya kira tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga banyak negara lain melakukan hal yang sama," ujarnya. Dia optimistis penamaan ini tak akan mengganggu hubungan kedua negara.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan penamaan kapal perang ini tak memiliki maksud tertentu. "Hanya tradisi Angkatan Laut memang begitu. Itu saja," ucap dia. Menurut Moeldoko, Angkatan Laut memiliki tradisi memberikan nama kapal dengan nama pahlawan nasional. Dia mengatakan, masalah protes Singapura tak ada kaitannya dengan penamaan ini. "Masalah di sana (Singapura) tidak ada hubungannya (dengan kami)." (Baca:Menko Djoko: Singapura Harusnya Tak Intervensi)

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pemerintah tak akan mengirimkan surat ke Singapura untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan protes Negeri Singa atas penamaan KRI Usman Harun. "Penamaan kapal perang kita sudah sesuai prosedur, ketentuan, dan pola yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah telah mencatat keprihatinan Singapura dan sudah menjelaskan masalah penamaan itu. "Masalahnya sudah selesai," kata Marty. "Mereka sudah mengetahui bahwa ini sesuatu yang sudah kami putuskan," dia menambahkan. (Baca:MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!)

Angkatan Laut Indonesia bakal menamakan kapal perangnya KRI Usman Harun untuk mengenang Usman Haji Muhammad Ali dan Harun Said. Keduanya berperan dalam pengeboman sebuah kompleks perkantoran di pusat Kota Singapura pada Maret 1965. Usman Haji Muhammad Ali dan Harun Said dieksekusi di Singapura atas peran mereka dalam pengeboman di MacDonald House Orchrad Road.

Namun, pemerintah Singapura tidak setuju dengan pemberian nama KRI Usman Harun. Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam menyampaikan keberatannya kepada Marty Natalegawa. Menurut Shanmugam, penamaan itu akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban.

PRIHANDOKO

Berita Terpopuler
Anggota DPR: Jangan Lembek Hadapi Singapura
Panas Dingin Hubungan RI-Singapura
Soal Usman Harun, Singapura Langgar Piagam PBB
Jadi Nama Kapal, Harun Said Dikenal Pemberani
Warga Bawean Minta Usman Harun Jadi Nama Bandara




Berita terkait

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

9 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

10 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

13 hari lalu

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

TNI AL menyediakan kapal perang KRI Banda Aceh-593 (KRI BAC-593) untuk arus balik.

Baca Selengkapnya

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

18 hari lalu

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

TNI Angkatan Laut menyiagakan sejumlah kapal perang di Kompleks Satuan Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

20 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

29 hari lalu

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama BPKH dan TNI AL kembali menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H untuk siswa-siswi SMA/sederajat

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Besaran THR dan Gaji ke-13 PNS, Cara Mudik Gratis Menggunakan Kereta Api hingga Kapal Perang TNI

33 hari lalu

Terpopuler: Besaran THR dan Gaji ke-13 PNS, Cara Mudik Gratis Menggunakan Kereta Api hingga Kapal Perang TNI

Terpopuler: Besaran THR dan Gaji ke-13 PNS, cara mudik gratis menggunakan kereta api hingga kapal perang TNI AL.

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis Naik Kapal Perang TNI AL, Simak Syarat dan Ketentuannya

34 hari lalu

Mudik Gratis Naik Kapal Perang TNI AL, Simak Syarat dan Ketentuannya

TNI Angkatan Laut mengadakan mudik gratis menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

51 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

Penyerbuan di Danau Donuzlav, Ketika Kawanan Drone Ukraina Tenggelamkan Korvet Rusia

13 Februari 2024

Penyerbuan di Danau Donuzlav, Ketika Kawanan Drone Ukraina Tenggelamkan Korvet Rusia

Magura V5 adalah drone perahu Ukraina generasi terbaru dengan jarak jangkauan maksimum 805 kilometer dan kapasitas hulu ledak seberat 200 kilogram.

Baca Selengkapnya