BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 7 Februari 2014 11:20 WIB

Wisatawan berjalan diatas terumbu karang saat menikmati pasang surut air laut di Pantai Sayang Heulang, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan informasi surutnya air laut di Pantai Karangantu, Kecamatan Kasemen, Banten, sejauh 1 kilometer dari bibir pantai adalah kabar bohong. Instansi itu telah mengirim petugas untuk mengecek langsung situasi tersebut di lapangan.

"Memang surut, tapi hanya 20 meter, bukan 1 kilometer seperti kabar yang beredar," kata Kepala Bina Operasi Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono ketika dihubungi Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.

Menurut dia, kejadian surut 20 meter terjadi setiap bulan di pantai itu. Penyebabnya, kata dia, tarikan gravitasi bulan dan matahari yang berada pada kekuatan maksimal. Fenomena itu dikenal sebagai pasang-surut dan terjadi di semua pantai di seluruh dunia.

Petugas BMKG, kata Rahmat, juga memeriksa pintu bendungan yang berada di dekat pantai itu. Hasil pemeriksaan menunjukkan pintu bendungan ditutup untuk mengatur beban debit air. Menurut dia, penutupan ini ikut menyebabkan turunnya tinggi muka air laut di Pantai Karangantu.(baca: Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut)

Triyono mengatakan BMKG tak mencatat adanya gempa sebelum surutnya air laut. Padahal, surutnya air laut menjelang tsunami harus didahului gempa yang bersumber di bawah laut berkekuatan minimal 7 Skala Richter. "Tidak ada getaran yang terdeteksi. Jadi, surutnya air laut dipastikan tidak terkait gempa dan tsunami."

Dia membandingkan kejadian surutnya air laut di Pantai Karangantu dengan kejadian tsunami Aceh 2004. Pada tsunami Aceh, air laut surut hingga 1-2 kilometer. Tsunami sendiri datang sekitar satu jam setelah kejadian surut itu. Adapun di Pantai Karangantu hanya surut 20 meter sehingga dipastikan hanya kejadian biasa.

Kabar surutnya air laut di Pantai Karangantu beredar sejak dua hari lalu. Disebutkan bahwa air laut surut hingga 1 kilometer seperti yang terjadi di Aceh 2004. Kenyataannya hingga sehari kemudian tak terjadi tsunami seperti yang dikhawatirkan.

ANTON WILLIAM

Baca juga:
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie

Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama

Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century

Ini Model yang Diduga Selingkuhan Bill Clinton

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

12 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

13 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

19 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

21 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya