Penduduk Miskin Subang Belum Terdaftar JKN  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 6 Februari 2014 15:16 WIB

Seorang warga mendaftar untuk berobat dengan sistem BPJS di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta (2/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Subang - Puluhan ribu kepala keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Subang, Jawa Barat, belum terdaftar dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Sebelumnya, mereka tak masuk dalam daftar penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat, yang kemudian didaftar ulang melalui program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.

"Jumlah kepala keluarga yang masuk program PKH seluruhnya 19.103 rumah tangga sangat miskin," kata Kepala Seksi Jaminan Sosial Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Subang, Warya, Kamis, 6 Pebruari 2014.

Menurut Warya, sebelum pemerintah menggulirkan jaminan kesehatan melalui BPJS, para peserta keluarga harapan bisa berobat secara gratis di rumah-rumah sakit mana saja dengan hanya memperlihatkan kartu PKH. "Sekarang setelah diberlakukan JKN, kami tak bisa menjamin mereka," kata Warya.

Dia mengusulkan agar nasib keterjaminan kesehatan para peserta PKH tersebut diambil-alih oleh kebijakan lokal sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait nasib mereka itu.

Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Syamsu Riza, mengungkapkan sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan No: JP/Menkes/590/XI/2013 tentang jaminan kesehatan huruf F dinyatakan bahwa saat ini masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu diluar peserta JKN yang berjumlah 86,4 juta jiwa.

"Mereka seluruhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 27 Tahun 2013 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Syamsu.

Masalahnya, menurut dia, untuk mendanai penduduk yang masuk program Jamkesda saja pemerintah Subang kewalahan, apalagi jika ditambah beban baru mendanai penduduk miskin dari program PKH. Alokasi dana Jamkesda saat ini Rp 7 miliar, padahal kebutuhannya mencapai Rp 9 miliar lebih per tahun.

Saat ini peserta yang sudah masuk program Jamkesmas kemudian diambil alih program BPJS yang jumlahnya mencapai 611.759 orang atau 40 persen dari total jumlah penduduk Subang.

Sekretaris Bappeda Kabupaten Subang, R Memet Hikmat Warnaen, meminta secepatnya melakukan validasi dan sinkronisasi data karena tidak mustahil peserta Jamkesmas ada yang juga masuk PKH.

"Data yang ada di masing-masing dinas instansi masih memungkinkan bertambah atau boleh jadi berkurang karena mengacu hasil survei BPS tahun 2011," ujar Memet.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.

Baca Selengkapnya

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.

Baca Selengkapnya

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.

Baca Selengkapnya

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.

Baca Selengkapnya

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.

Baca Selengkapnya