TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia memperkirakan Pemilihan Umum 2014, baik legislatif maupun presiden, rawan konflik sosial antar-massa pendukung partai. Untuk itu polisi telah memetakan daerah mana saja yang rawan konflik. "Pemetaan dilakukan berdasarkan data pelaksanaan pemilukada pada 2012 dan 2013," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Ronny Franky Sompie ketika dihubungi, Rabu, 5 Februari 2014.
Ronny masih belum bersedia membeberkan data hasil kajian itu serta daerah mana saja yang rentan konflik sosial. Alasannya, kata dia, untuk memudahkan Polri melaksanakan upaya pencegahan tanpa gangguan rekayasa kelompok tertentu yang dapat memanfaatkan data itu untuk kepentingannya.
Polisi akan berupaya melakukan pencegahan terhadap munculnya konflik sosial itu sekuat tenaga. "Polri berkomitmen untuk berupaya keras melakukan tupoksinya dalam pengamanan Pemilu 2014," kata dia.
Pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali, yakni pemilu legislatif pada 9 April 2014 dan pemilu presiden pada 9 Juli 2014. Untuk pengamanan pemilu, Polri mendapatkan anggaran sebesar Rp 600 miliar atau di bawah anggaran Pemilu 2009 sebesar Rp 1,8 triliun.
LINDA TRIANITA
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
15 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
16 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
3 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya