Kisah Pilu 90 Imigran Gelap di Hutan Cisarua  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 5 Februari 2014 09:10 WIB

ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Cisarua - Seorang warga Iran ditemukan terlihat bingung oleh sepasang suami-istri penduduk Cisarua, Jawa Barat, yang tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya pada 17 Januari lalu. Pria Iran itu mengaku baru saja mendarat setelah terombang-ambing di tengah samudera.

Kepada pasangan suami-istri itu, pria bertubuh tinggi ini menceritakan apa yang telah dialami sehingga terdampar di wilayah Indonesia. Menurut pria itu, kapal yang ditumpangi para pencari suaka ini tengah berlabuh menuju Australia ketika ditangkap oleh sebuah kapal penjaga perbatasan.

Kala itu, pria Iran itu mengatakan, para pasukan dari kapal penjaga langsung menyergap kapal yang bermuatan 90 orang itu. Kemudian, para pencari suaka yang kebanyakan berasal dari Iran dan Sri Langka dipindahkan ke kapal lain dan dibawa mengelilingi Pulau Christmast, Australia, selama 10 hari.

"Tak hanya laki-laki, perempuan dan anak-anak pun termasuk ke dalam rombongan para pencari suaka," kata si pria Iran. Selama mengelilingi pulau, kata dia, para penjaga perbatasan Australia memberi makanan dan minuman. "Juga difoto," ujar pria Iran itu seperti yang dilansir News.com.au.

Pada hari kesepuluh, ujar dia, rombongan dipaksa masuk ke sekoci berbentuk aneh. "Ada yang menolak, tapi didorong oleh mereka," ujar dia mengacu pada para penjaga. (Baca: Imigran Mengaku Disiksa di Australia)

Kemudian, mereka diberangkatkan kembali menuju Indonesia dengan membawa dokumen bertuliskan: Tidak memasuki perairan Australia. Dalam perjalanan menuju Indonesia, pria Iran itu mengatakan, rombongan dikawal oleh Komando Penjaga Perbatasan Australia hingga tiba di dekat wilayah Indonesia.

Para pencari suaka pun berhamburan keluar setibanya mereka di wilayah Indonesia. "Kami berlarian ke daratan, menuju hutan," kata pria itu. "Dua hari kami kebingungan di dalam hutan, mencari cara untuk bisa ke Cisarua," ucapnya. Tiga orang meninggal dalam pengembaraan di hutan itu.

Kapal yang digunakan oleh mereka pun telah ditemukan oleh TNI Angkatan Laut yang menjaga wilayah perairan Pelabuhan Ratu. Kopral Sukendi, seorang anggota TNI AL, menemukan kapal itu terdampar. Sekoci bermerek Vanguard itu, yang diyakini dipakai membawa para pencari suaka kembali ke Tanah Air, ditempatkan di Pelabuhan Ratu. Sukendar berkata, "Dengan senang hati saya akan mengambil sekoci ini untuk patroli di pantai."

AMRI MAHBUB | NEWS.COM.AU

Berita Terkait

Rumah Imigrasi Batam Dibantu Rp 500 Juta per Bulan
Imigrasi Akui Tak Mudah Berantas 'Pelabuhan Tikus'
Ratusan 'Pelabuhan Tikus' Beroperasi di Riau
Cegah Imigran Gelap, Menlu Tolak Polisi Australia

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya