Bansos Rp 82 Triliun Tak Ditunjang Data Penerima

Jumat, 31 Januari 2014 19:33 WIB

Aktivitas Ibu Ilah, 80 tahun usai bekerja sebagai pemulung sampah di tempat tinggalnya di Desa Banjaran Wetan, Kampung Bojong Pulus, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/11). Nenek ini masih menunggu bantuan dari pemerintah melalui program dinas sosial yang telah diajukan oleh warga sekitar selama puluhan tahun namun belum kunjung datang. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menduga dana bantuan sosial yang digulirkan pada tahun anggaran 2014 terkesan bermotif politik. Apalagi jumlahnya naik drastis dari tahun sebelumnya. Untuk menghindari kesan penyalahgunaan dana bansos, kata dia, Kementerian terkait harus transparan melaporkan ke mana saja uang itu disalurkan.

"Jika ada Kementerian yang enggan melaporkan dana bansos ke Badan Pengawas Pemilu, masyarakat patut curiga," kata Din saat ditemui di kantornya, Jumat 31 Januari 2014. Jika tak melapor, hampir pasti Kementerian menggunakannya untuk kepentingan politik 2014.

Menurutnya tak ada alasan bagi Kementerian mengacuhkan himbauan Badan Pengawas Pemilu agar melaporkan daftar penerima bansos pada 2014. "Tanpa diminta pun seharusnya dana bansos itu dikomunikasikan secara transparan kepada rakyat."

Bawaslu telah melayangkan surat ke sejumlah menteri yang memimpin partai bahwa total dana bantuan di kementerian mencapai Rp 82 triliun. Jumlah yang sangat besar itulah yang belum ditunjang oleh data ihwal program dan lokasi bantuan. Tidak semua pimpinan partai menjawab permintaan Bawaslu. Ada laporan tapi sifatnya gelondongan sehingga sulit dilacak. Bawaslu jakan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan informasi tentang pencegahan manipulasi dana bansos.

Bawaslu mencatat, ada empat kementrian yang tidak merespons permintaannya hingga tenggat waktu yangg ditentukan. Mereka adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga; Kementerian ESDM; Kementerian Kehutanan; dan Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal.

Selain itu ada tiga kementerian yang menyatakan tidak punya alokasi bansos. Seperti Kementerian Perhubungan; Kementerian Kominfo; dan Kementerian Hukum dan HAM.
Bawaslu akan memperluas cakupan pengawasannya dengan memantau kementerian yang menterinya menduduki posisi strategis di partai.


Koordinator Divisi Monitoring Politik Indonesia Corruption Watch Abdullah Dahlan menilai, dana bantuan sosial rawan disalahgunakan menjelang pemilu. Ada banyak kelemahan dalam sistem distribusi bantuan sosial yang menyebabkannya rawan diselewengkan.


MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya

Berita terkait

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

18 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

21 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

21 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

23 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

50 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

52 hari lalu

Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

52 hari lalu

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

53 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.

Baca Selengkapnya

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

54 hari lalu

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

Beredar poster ajakan demo kecurangan Pemilu 2024 sejak besok-Rabu di KPU RI dan Gedung DPR

Baca Selengkapnya

Tolak Kezaliman Jokowi, Din Syamsuddin akan Gerakkan Demo di DPR Selasa Lusa

54 hari lalu

Tolak Kezaliman Jokowi, Din Syamsuddin akan Gerakkan Demo di DPR Selasa Lusa

Din Syamsuddin mengatakan banyak pihak yang akan hadir dalam demonstrasi tersebut.

Baca Selengkapnya