Sejumlah anggota TNI AD berusaha memindahkan batang kayu besar saat proses pencarian korban tanah longsor yang belum ditemukan di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Rabu (29/1). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jombang - Sebanyak 20 rumah warga di sekitar lokasi longsor Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur, akan direlokasi. "Akan kami relokasi di tempat lain dan masih di Desa Ngrimbi," ujar Bupati Jombang Nyono Suharli, Rabu, 29 Januari 2014.
Sebanyak 20 rumah tersebut antara lain 18 rumah di atas perbukitan dan dua lainnya di bawah bukit. Rumah tersebut harus direlokasi karena rawan longsor. Langkah ini diambil untuk mencegah bencana serupa yang menimbun belasan orang di lima rumah.
Pada Selasa, 21 Januari 2014, lima rumah tertimbun longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dari 14 orang yang tertimbun, baru tujuh ditemukan meninggal dunia dan tujuh lainnya masih dalam pencarian. (Baca Lima Warga Jombang Tewas Tertimbun Longsoran Bukit)
Pendanaan relokasi 20 rumah tersebut secara teknis akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Jombang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan pemerintah pusat serta Perhutani.
"Lahannya nanti Pemkab dan Perhutani yang menyediakan, provinsi dan pusat mengurus bangunannya," ujar Nyono yang juga politikus Partai Golkar ini.
Wilayah setempat memang tidak layak dijadikan tempat tinggal karena berada di lembah perbukitan yang rawan longsor. Ketinggian bukit mencapai lebih dari 30 meter yang rata-rata ditanami pohon jati. Lahan tersebut bukan lahan Perhutani, melainkan hutan rakyat milik masyarakat.