TEMPO.CO, Purwokerto - Komunitas akademik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, memanen padi gogo aromatik untuk lahan kering. Benih padi tersebut rencananya akan dibagikan kepada masyarakat yang selama ini kesulitan memperoleh air untuk lahan pertanian.
"Panen perdana ini untuk kebutuhan benih yang akan dibagikan kepada petani," kata Rektor Unsoed, Mas Yedi Sumaryadi, di sawah milik Universitas Jenderal Soedirman di Karangwangkal, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa, 28 Januari 2014.
Ia menargetkan tahun ini benih padi tersebut bisa ditanam di lahan seluas 200 hektare. Benih padi yang sudah menjadi varietas unggul tersebut siap didistribusikan kepada petani.
Benih padi gogo aromatik temuan Totok Agung Dwi Haryanto, guru besar dari Universitas Jenderal Soedirman, itu diklaim mampu menghasilkan 5-7 ton padi per hektare. "Padi tersebut diberi nama Padi Gogo Aromatik Inpago Unsoed 1," kata Totok.
Padi ini, Totok menjelaskan, sudah ditanam di sejumlah lokasi di Indonesia, termasuk Papua Barat. Totok melanjutkan, padi tersebut merupakan perkawinan antara padi Poso dan Danau Tempe dengan Mentik Wangi. Padi Poso dan Danau Tempe merupakan padi yang toleran terhadap lahan kering, hasilnya banyak, namun rasanya tidak enak.
Sedangkan Mentik Wangi berkarakter pulen, beraroma wangi, namun tidak toleran terhadap air. "Jadi Padi Gogo Aromatik merupakan keturunan terbaik dari padi yang dikawinkan," katanya.
Padi gogo aromatik yang diteliti dari 2001 hingga 2006 tersebut dinilai bisa mengatasi permasalahan pangan di daerah yang mempunyai banyak lahan kering. Totok menyebutkan, di Indonesia, dari total areal lahan kering seluas 47 juta hektare, baru 1,1 juta hektare yang sudah dimanfaatkan.
Areal tersebut masih jauh lebih kecil dibanding lahan persawahan irigasi yang berluas tujuh juta hektare. "Itu pun kalau tidak dijaga, paling 50 tahun lagi sawah akan habis," Katanya. Kepala Badan Penyuluh Pertanian Banyumas, Widarso, mengatakan padi tersebut bisa ditanam di lahan kering Banyumas yang luasnya mencapai 4.000 hektare. "Bisa memperkuat ketahanan pangan Banyumas," katanya.
ARIS ANDRIANTO
Berita terkait
Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya
1 hari lalu
Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.
Baca SelengkapnyaPeneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan
2 hari lalu
BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
6 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina
6 hari lalu
Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.
Baca SelengkapnyaLahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai
8 hari lalu
Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
8 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaWacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal
8 hari lalu
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
8 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
10 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaMentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun
43 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya