TEMPO.CO , Pekanbaru: Anak korban penganiayaan ibu tiri, A, 8 tahun, masuk sekolah, Kamis, 23 Januari 2014. A mulai belajar di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Bangkinang.
"Hari ini A mulai sekolah, ia langsung belajar dan pihak sekolah juga memberikan pakaian sekolah buat dia," kata Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak Kampar, Khairul Azmi, kepada Tempo melalui pesan BlackBerry, Kamis, 23 Januari 2014.
Kata Azmi, A terlihat senang bertemu dengan teman sebaya. A tampak ceria saat bermain dan bernyanyi seperti anak-anak lainnya. Menurut Azmi, keinginan sekolah justru datang dari A sendiri. "Ini membuktikan A, bukan anak bodoh seperti yang dituduh ibu tirinya," kata Azmi.
Namun saat ini A masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Bangkinang. Tim dokter yang menangani A kini fokus pemulihan mental bocah malang itu. "Luka fisik disekujur tubuh A sudah mulai mengering," ujar Azmi.
A menjadi korban penganiayaan berat ibu tirinya, Erfina, 36 tahun. Setelah disiksa, A dibuang di tengah perkebunan sawit dengan kondisi penuh luka disekujur tubuh. Saat ditemukan warga, terdapat luka bekas potongan di bibir dan sayatan di kemaluannya. luka bekas setrikaan di punggung dan luka robek di kepala. Tidak hanya disiksa, A juga tidak pernah disekolahkan oleh ibu tirinya.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka: Erfina dan ayah kandung korban, Surya Admaja, 35 tahun. Erfina dijerat dengan Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga juncto Pasal 88 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. Sedangkan Surya Admaja hanya dijerat Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
2014, Kekerasan pada Anak Diprediksi Meningkat
Potong Lidah dan Kemaluan Anak, Orang Tua Jadi Tersangka
Ibu Tiri Bantah Potong Bibir dan Kemaluan Anaknya
Ini Rekam Medis Anak Korban Kekerasan di Riau
Orang Tua Pemotong Bibir dan Kemaluan Anak Dicokok
Berita terkait
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental
26 hari lalu
Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.
Baca SelengkapnyaKomnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah
29 Desember 2023
Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual
Baca SelengkapnyaViral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT
18 November 2023
Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun
10 November 2023
Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.
Baca SelengkapnyaDokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak
4 Agustus 2023
Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum
7 Februari 2023
Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2
7 Februari 2023
Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.
Baca SelengkapnyaBerikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying
20 November 2022
Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman
8 Agustus 2022
Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.
Baca SelengkapnyaTangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya
24 Juli 2022
Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.
Baca Selengkapnya