Banjir di Jawa sampai Akhir Januari  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 22 Januari 2014 20:24 WIB

Warga melintasi banjir di kawasan Pamanukan, Subang, Jawa Barat (20/1). Kepolisian Subang menetapkan status siaga 1 atas peristiwa banjir akibat meluapnya sungai Cipunagara dan jebolnya tanggul Cigadung Desa Mariuk yang merendam 11 Kecamatan di kabupaten subang. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta, mengalami anomali pada musim hujan sekarang ini. Pakar cuaca dari ITB, Armi Susandi, mengatakan sudah lebih dari sepekan curah hujan terpantau tinggi. “Dengan curah hujan 34 milimeter seminggu lebih, daya dukung lingkungan jadi keteteran,” katanya, Rabu, 22 Januari 2014.

Pekan ini, menurut Wakil Ketua Kelompok Kerja Adaptasi Dewan Nasional Perubahan Iklim tersebut, pola curah hujan mengalami penurunan dibanding pekan sebelumnya. Walau begitu, hujan masih akan mengguyur hingga akhir Januari ini dan memanjangkan masa genangan air atau banjir. “Banjir akan lebih lama menyusut, ini lebih berbahaya karena orang menjadi lama tidak bekerja, makin stres, aktivitas mandek, dan penyakit berkembang,” ujarnya.

Armi mengatakan daerah yang masih rawan tergenang banjir sepekan ini yakni Jakarta dan sekitarnya, Pantai Utara di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, serta beberapa kawasan di Jawa Tengah. “Di daratan tidak semua daerah akan kebanjiran,” katanya.

Pada musim basah ini, hujan paling banyak dan lama mengguyur wilayah Pulau Jawa dibanding daerah lain di Indonesia. Sebab, kata Armi, angin dari Laut Cina Selatan yang membawa uap air bertemu dengan angin Samudera Hindia tepat di atas Pulau Jawa. “Wilayah di Jawa hampir merata distribusi hujan lebatnya,” ujarnya.

Pada tahun lalu yang juga diwarnai hujan ekstrem, curah hujan tertinggi tercatat mencapai 50 milimeter. Jakarta kebanjiran, kata dia, namun tak lama kemudian air menyusut karena intensitas hujan tertinggi hanya berlangsung 1-2 hari. Saat ini upaya rekayasa cuaca agar Jakarta tidak banjir parah dinilainya sulit berhasil. “Karena armada pesawatnya cuma satu, awannya sangat besar dan areanya luas,” kata dia. Solusi jangka pendeknya, mengalirkan air ke saluran dan laut.

Sementara itu, ahli geologi dari Universitas Padjadjaran Bandung Hendarmawan mengatakan, penataan kawasan di pegunungan aktif ataupun nonaktif bisa menjawab masalah banjir sekaligus krisis air bersih. Sesuai sifat batuannya, sepertiga bagian puncak hingga lereng dijadikan lokasi permukiman, bagian tengah gunung dipenuhi pepohonan, dan bagian kaki gunung dimanfaatkan untuk menjaga ketersediaan air tanah. “Harus ada injeksi air oleh industri yang mengambil air tanah,” ujar Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad itu.


ANWAR SISWADI

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

9 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

23 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

23 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya