SBY Puji Kinerja BPK  

Reporter

Rabu, 22 Januari 2014 13:29 WIB

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo (kanan) dan Anggota BPK Ali Masykur Musa tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (23/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan apresiasi atas kinerja Badan Pemeriksa Keuangan di usianya yang ke-67. SBY mengatakan ingin BPK terus meningkatkan kontribusi dan partisipasi dalam pembangunan bangsa, terutama peningkatan akuntabilitas keuangan negara.

"Saya melihat, merasakan, dan menilai bahwa yang dilakukan BPK itu nyata dan benar-benar bisa meningkatkan akuntabilitas dan kualitas keuangan negara kita," kata SBY dalam acara penandatanganan komitmen bersama peningkatan akuntabilitas keuangan negara di gedung BPK, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2014.

SBY mengapresiasi inisiatif BPK memperkenalkan sekaligus menerapkan sistem baru. "Sistem electronic audit, online audit, dan sistem baru yang memungkinkan pengawasan keuangan negara itu dapat dilaksanakan dengan baik dibandingkan masa-masa sebelumnya," ujar SBY

Menurut Presiden, selama 10 tahun terakhir, perkembangan penertiban keuangan negara, baik yang diwacanakan pemerintah maupun non-pemerintah, juga nyata. "Saya masih ingat, misalnya, awal tahun 2007, ketika saya meminta data kepada Menteri Keuangan tentang aset-aset negara dan juga tentang isu perekonomian. Maka, waktu itu, data itu belum siap benar," ucapnya.

Karena alasan ini, Presiden, pada tahun yang sama, mengeluarkan instruksi kepada Menteri Keuangan untuk menertibkan rekening liar. "Dengan demikian, kita tahu aset kita, keuangan kita, dan kita bisa yakin tidak ada penyimpangan atau penyalahgunaan dari aset dan keuangan negara itu," kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan saat itu, sebanyak 46.586 rekening telah ditertibkan. Setelah dipelajari dan dinilai, 9.294 rekening ditutup. SBY mengatakan, saldo yang diserahkan kepada kas negara berjumlah sekitar Rp 7 triliun dan sekitar US$ 11,8 juta atau setara dengan Rp 8 triliun.

"(Yang) tadinya antah-berantah, siapa yang memiliki, siapa yang mengelola, dan apa pula kegunaannya, telah kami tertibkan," ujar SBY. Presiden ingin penertiban ini terus dilakukan, dan pada kemudian hari, negara akan memiliki data yang valid ihwal keuangan dan aset negara.

PRIHANDOKO


Terpopuler:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi

Berita terkait

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

32 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

35 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

35 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

36 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

36 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

36 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

37 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

40 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

50 hari lalu

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya