Tentara Pukul Relawan Sipil di Aceh

Reporter

Editor

Senin, 10 Januari 2005 20:59 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Seorang relawan dari Posko Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Anggi Teguh Wibowo, dipukul seorang aparat TNI di depan pemancar TVRI, Mata Ie, Banda Aceh."Saya dipukul dua kali, sampai bibir kiri robek dengan tiga jahitan," kata Anggi, Senin (10/1).Saat mengadu, bibir kiri anak muda berusia 23 tahun itu membengkak. Pada ujung bibir kiri atasnya terlihat bekas jahitan. "Sehingga sukar bicara, kepala pusing, dan tak bisa melakukan aktifitas sebagai relawan,"kata Anggi. Menurut Anggi, peristiwa terjadi pada Ahad (9/1) pukul 10.30 WIB. Ketika itu dia bersama sekitar sepuluh relawan dari Yogyakarta sedang naik Panther pick-up, mengantarkan bahan logistik untuk para pengungsi di Mata Ie. Karena belum mengetahui lokasi, setibanya di depan pemancar TVRI kendaraan berjalan pelan, dan semua relawan memperhatikan dengan seksama lokasi sekitar. Begitu juga dengan Anggi yang duduk di belakang dengan mengenakan kaca mata hitam. Tanpa disadari, di belakang mereka mengikuti sebuah mobil dinas tentara jenis Katana warna hijau berplat nomer 4250-00. Sesampainya di Mata Ie, sopir mobil tentara membunyikan klakson beberapa kali sambil memberi aba-aba yang belum dimengerti.Anggi yang mengetahui ada mobil tentara membunyikan klakson, mengamati mobil tersebut sambil bertanya kepada rekan-rekannya. "Mobil tentara membunyikan klakson, ada apa?," kata Anggi kepada rekannya, Willy. Karena diklakson berkali-kali, akhirnya sopor relawan menghentikan laju kendaraannya.Begitu berhenti, tentara yang menyetir keluar dari mobil. Tanpa bertanya lagi, tentara itu langsung memukul mulut Anggi. Sambil menahan sakit, Anggi sempat bertanya kepada tentara yang memukulnya. "Apa salah saya?"kata Anggi. Bukan jawaban lisan yang di dapat, melainkan bogem kedua, sehingga bibir kirinya robek. Setelah melakukan pemukulan, tentara itu langsung pergi. Anggi yang berdarah-darah, diselamatkan tim relawan kesehatan dari Republik Yaman. "Di sana bibir saya dijahit,"kata Anggi.Atas peristiwa yang menimpanya, Anggi sedang mempersiapkan laporan ke Pangdam Iskandar Muda dan Polda NAD. "Laporan sedang disusun, dan Pangdam harus bertanggungjawab,"kata Anggi. Anggi menyayangkan sikap aparat yang bertindak kasar. "Harusnya mereka menjadi pelindung relawan. Kami sudah mengevakuasi puluhan mayat, tapi diperlakukan begini,"ujarnya. Kini, untuk sementara Anggi tidak melakukan aktifitas kemanusiaannya. Padahal tenaga mudanya masih amat dibutuhkan para korban gempa dan gelombang tsunami. Ali Anwar/Setri Yasra

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

2 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

3 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

4 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

4 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

9 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

13 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya