Sejumlah undangan melihat peluncuran kapal kayu Yole de Bantry generasi ke-4 yang dinamai Baitasena di atas KRI Makassar, Dermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Senin (20/1). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO , SURABAYA:-Kapal baru Baita Sena, buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang baru launching di Armada Kawasan Timur (Armatim) Perak Surabaya sengaja di buat untuk mengikuti ajang Atlantik Challenge International di Vanesse Prancis. Pembina UKM Maritime Challenge ITS Surabaya, Prof. Dr. Ir. Daniel L Rosyid, mengatakan bahwa ITS tahun lalu sudah pernah mengikuti acara tersebut dan berhasil mendapatkan juara umum.
“Kapal ini memang di proyeksikan mengikuti kompetisi di Prancis. Saya yakin perwakilan dari Indonesia ini akan dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang tersebut,” kata Daniel di sela-sela acara Launching Kapal Baita Sena, Senin, 20 Januari 2014.
Daniel yakin dengan kemampuan anak bimbingannya, pasalnya kapal yang baru dibuat merupakan konstruksi dari kapal sebelumnya, dan dia mengaku sudah melakukan persiapan di internal UKM maritime Challenge untuk mempersiapkan lomba tersebut. “Anak-anak sudah melakukan beberapa latihan untuk mempersiapkan kompetisi tersebut,” kata dia.
Menurut Daniel, di ajang tersebut akan membawa 20 orang, 13 orang sebagai peserta dan 7 orang lainnya sebagai seksi perlengkapan dan cadangan. Ia mengakui untuk memberangkatkan 20 orang ke prancis tidak semudah membalikan tangan, pasalnya biaya yang akan dihabiskan sangat banyak. “Untuk memberangkatkan mereka mungkin butuh dana sekitar 750 jutaan,” kata Daniel.
Dia juga mengatahui kelemahan anak didiknya, yaitu tidak biasa memakan masakan eropa, sehingga kondisi fisiknya sedikit melemah. Kondisi itu yang menurutnya menjadi penyebab kenapa perwakilan dari Indonesia selalu kalah ketika lomba yang mengandalkan fisik, seperti Dayung. “biasanya perwakilan Indonesia lemah dalam kompetisi yang mengandalkan fisik, disamping makanannya tidak cocok, bentuk badan orang Indonesia juga kalah dari luar negeri,” katanya.
Namun dia yakin anak didiknya akan membawa juara umum lagi dengan lebih banyak juaranya dan peringkatnya tambah naik daripada tahun sebelumnya. “Kami mohon do’anya saja,” kata Daniel.
