Koordinator Migrant Care Anis Hidayah. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care mengecam penembakan terhadap tiga tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Timur di Malaysia pada 11 Januari lalu. Organisasi nirlaba yang berfokus pada isu buruh migran itu mendesak pemerintah untuk memenuhi hak-hak korban penembakan dan keluarganya dan menjalankan langkah-langkah diplomatik. Di antaranya, segera mengajukan nota protes kepada pemerintah Malaysia serta mengurangi hubungan diplomatik dengan menarik duta besar Republik Indonesia untuk Malaysia dan menetapkan status persona non grata kepada Duta Besar Malaysia untuk Indonesia.
"Serta melakukan langkah-langkah investigatif dan mendorong penuntasan kasus ini melalui jalur hukum dan kasus-kasus serupa sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 20 Januari 2014. (Baca juga : Lagi, Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia)
Migrant Care juga mendesak pemerintah Malaysia untuk segera bertanggung jawab atas tragedi tembak mati itu dan mengusut tuntas kasus tersebut melalui jalur hukum. Demikian juga dengan kasus-kasus tembak mati terhadap TKI oleh Polis Diraja Malaysia yang selama ini belum dituntaskan satu pun. "Pemerintah Malaysia harus menghentikan pembunuhan TKI yang bekerja di sana," kata Anis.
Anis juga mendesak beberapa institusi untuk segera melakukan langkah-langkah investigatif atas kasus ini. "Kami mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Suhakam Malaysia, dan Tim Pengawas TKI DPR RI segera melakukan langkah-langkah investigatif atas kasus ini," kata Anis. (Baca juga : 'Time' Sebut TKW di Hong Kong Bak Budak)
Sebelumnya, dikabarkan bahwa tiga TKI ditembak mati oleh Polis Diraja Malaysia pada 11 Januari lalu, yaitu Wahab, 30 tahun, Sudarsono (30), dan Gusti Randa (35). Menurut Kepala Fungsi Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Baru Malaysia, Sri Nirmala, ketiga TKI itu ditembak mati karena melawan Polis Diraja Malaysia di Ulu Tikam, Johor Baru, ketika para polisi dari Malaysia itu sedang melakukan razia pekerja migran ilegal. (Baca juga : Hingga Natal 2013, Malaysia Deportasi 23 Ribu TKI)
