Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana (dua kanan) berbincang dengan wartawan setelah KPK melakukan penggeledahan rumahnya di Komplek Villa Duta Jalan Sipatahunan, Kota Bogor, Jabar (16/1). ANTARA/Jafkhairi/
TEMPO.CO, Jakarta -Sudah biasa pada setiap malam, Politikus Partai Demokrat Soetan Bhatoegana mengirimkan pesan broadcast Blackberry mengenai panggilan salat malam atau Tahajjud Call. Pesan dikirimkan kepada kolega dalam daftar kontak blackberry milik anggota DPR yang kini duduk di Komisi Energi ini. Namun, akhir-akhir ini, nada pesan yang berisi hadis-hadis itu 'rada galau'.
Pada Jumat, 17 Januari 2014, tahajud call Sutan Bhatoegana itu bunyinya begini: "Tahajjud Call: Rasulullah SAW bersabda, barangkali dikehendaki Allah kebaikan baginya maka diuji (dicoba dengan suatu musibah)."
Pesan ini dikirim sehari setelah penggeledahan Komisi Pemberantasan Korupsi di ruang kerjanya di DPR, dan Sekretariat Fraksi Partai Demokrat. Pada saat penggeledahan, pesan Tahajjud Call Bathoegana adalah, "Tahajjud Call: Rasulullah SAW bersabda, "Fitnah itu sedang tidur (reda), dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya."
Pada Sabtu, 18 Januari 2014, Sutan kembali mengirimkan pesan broadcast. Kali ini pesan berisi mengenai hadis tentang khianat. “Rasulullah saw, bersabda,"Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya."(HR Athabrani)sb.”
Sutan Bhatoegana sendiri belum pernah memberikan penjelasan mengenai Tahajjud Call-nya ini.
