Warga membawa barang miliknya melintasi banjir ketika akan mengungsi ke tempat yang lebih aman di Wenang, Manado, Sulawesi Utara(15/1). Banjir yang datang pada hari Rabu menbuat ribuan warga mengungsi ANTARA/Fiqman Sunandar/ed/Spt/14.
TEMPO.CO, Manado - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Manado Ferry L. Siwi mengatakan jembatan Boulevard rusak karena gerusan banjir bandang pada Rabu lalu. Rusaknya jembatan Boulevard sempat memicu isu tsunami di Manado.
"Memang kekuatan jembatan kalau terkena hantaman terus-menerus, kan, bisa jadi lemah juga. Jadi kemungkinan jembatannya rusak karena itu," kata Siwi kepada Tempo, Jumat, 17 Januari 2014.
Menurut Siwi, selain gerusan air, material yang dibawa banjir bandang juga ikut membuat jembatan rusak. Siwi menegaskan bahwa jembatan Boulevard bukan ambruk seluruhnya, melainkan hanya terjadi patahan kecil pada jembatan karena adanya kendaraan besar yang lewat.
"Jadi jembatan yang rusak itu hanya sebesar ban kendaraan besar. Jadi tidak ambruk keseluruhan," kata Siwi kembali.
Sementara itu, dengan rusaknya jembatan tersebut, saat ini Kota Manado diguncang isu tsunami, yang membuat masyarakat yang berada di kawasan perbelanjaan terbesar di Kota Manado ini berhamburan mencari tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
Saat ini, menurut pantauan Tempo, dua kelurahan, yakni Winangun dan Wanea, menjadi tujuan masyarakat untuk mengungsi karena berada di lokasi yang lebih tinggi.
Adapun Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan telah menyiarkan pengumuman kepada masyarakat melalui pengeras suara bahwa tidak ada bencana tsunami.