Arina Korban Bintaro Dimakamkan di Palembang

Reporter

Kamis, 16 Januari 2014 20:50 WIB

Petugas berusaha memadamkan api yang mebakar kereta commuter line KRL yang terbakar setelah menabrak truk tangki pembawa BBM di Perlintasan Bintaro Permai, Jakarta, pada 9 Desember 2013. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Palembang -Jenazah Arina Meilanda Kurnia, salah seorang korban tragedi tabrakan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk pengakut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meninggal usai dirawat selama sebulan, pada Kamis, 16 Januari 2014 diimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lubuk Kawah, Kebung Bunga, Palembang. Kecelakaan itu terjadi pada 9 Desember lalu.

Sebelum diberangkatkan ke TPU, ratusan pelayat memenuhi kediaman Arina di Jalan Kebun Bunga no 1871 RT 18, Sukarame Palembang. Isak tangis mengiringi keberangkatan Arina ke TPU. Dia dihantar langsung orangtua, sanak saudara dan rekan-rekannya ketika masa SD-SMA.

Selama lima tahun merantau di Jakarta, Arina menumpang di rumah pamannya, Ading Suhendi Permana di kawasan Bintaro. Ading menjelaskan setelah menamatkan bangku SMA, Arina memutuskan untuk mengadu nasib di ibu kota. "Dia sudah lebih lima tahun bersama kami di Bintaro," kata Ading. Di Jakarta Arina di kuliah hingga meraih gelar sarjana muda.

Sunarto, paman korban menuturkan, keluarga menerima kabar kematian keponakannya itu pada Rabu pagi di RSPP Jakarta, tempat Arina dirawat. Mendengarkan kabar duka itu, seluruh keluarga menyiapkan penyambutan dan menyiapkan prosesi pemakaman.

Di mata keluarga, alumni SMAN 13 Palembang ini sangat baik dan menjadi salah satu harapan keluarga besarnya. Karenanya setelah menamatkan kuliah dari salah satu kampus di Jakarta, Arina memutuskan berkerja dengan tetap menumpang di kediaman salah seorang keluarganya.

Menurut Sunarto, beberapa hari sebelum kepergiannya, kondisi kesehatan gadis 21 tahun sempat membaik. Keluarga sempat lega melihat kondisi itu. Sinyal baik itu, katanya, diperlihatkan Arina dengan berbicara dan bercerita banyak hal dengan orangtuanya,Suprapto dan Ida Saida. "Kaget itu pasti karena dia sebelumnya sempat menunjukkan perbaikan," ujar dia.

Dari penuturan Sunarto pula, kondisi kesehatan keponakannya itu semakin turun setelah dia mendengar kabar bila kedua kakinya harus diamputasi. Padahal keluarga dan tim dokter telah berusaha untuk meyakinkan jika Arina masih dapat berjalan normal meskipun dengan kaki palsu. "Ya kami harus terima karena ini sudah kehendak yang maha kuasa."

Sementara itu Makmur Saheran, Direktur Komersial PT KCJ berharap Arina sebagai korban terakhir dalam kecelakaan itiu. "Mudah-mudah ini yang terakhir sebagai korban meninggal dunia," kata dia ketika melepas kepergian Arina dari rumah duka. Berkaca pada kecelakaan itu, dia memastikan perseroan akan membenahi segala lini.

PARLIZA HENDRAWAN



Terpopuler :
Ditolak Merger, SCTV Ajukan Gugatan ke Pengadilan
SCTV dan Indosiar Mau Merger, Ditjen Pajak Tolak
Pertamina Kirim Ulang Elpiji 3 Kg ke Tarakan
Lion Air Tak Campuri Politik Rusdi
Sengketa TPI, Tutut Minta Hary Tanoe Taat Hukum

Berita terkait

Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

19 Oktober 2023

Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

19 Oktober 2023

Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

Hari ini 19 Oktober 2023, sudah 36 tahun berlalunya tragedi Bintaro yang selalu dikenang sebagai keelakaan kereta terparah.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

8 Mei 2015

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

Pria tersebut, menurut Suparman, berjalan memasuki perlintasan kereta dan langsung terlindas kereta barang yang melintas.

Baca Selengkapnya

Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

15 Oktober 2014

Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

Sejak awal sopir minibus Blue Bird melanggar.

Baca Selengkapnya

Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

15 Oktober 2014

Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

Jalan Ulujami-Tanah Kusir sudah dibuat searah pascatabrakan antara kereta dan truk tangki Pertamina tahun 2013.

Baca Selengkapnya

Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

15 Oktober 2014

Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

Terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.

Baca Selengkapnya

Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

15 Oktober 2014

Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

Sopir bus Blue Bird mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya

Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

15 Oktober 2014

Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

Bus Blue Bird tertabrak kereta pengangkut batu.

Baca Selengkapnya

Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

17 Mei 2014

Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

Ketidaktertiban para pengguna jalan raya itu sangat terasa jika tidak ada polisi lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

16 Mei 2014

Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

Ali mengatakan, ada atau tidak kecelakaan, Pertamina selalu melakukan update atau peningkatan kualitas para sopirnya.

Baca Selengkapnya