TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi Pemiilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad menyatakan siap memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 6 Januari 2014. Ini panggilan kedua bagi Andry. Dia tak hadir dalam pemanggilan pertama pada 31 Desember 2013 lalu. "Besok (hari ini) Senin, 6 Januari jam 10 pagi saya akan memenuhi panggilan kedua KPK sebagai saksi," kata Andry pada Tempo, Ahad, 5 Januari 2014.
Pemanggilan kedua diterima Andry pada Sabtu, 4 Januari 2014 melalui sebuah jasa pengiriman surat. Andry diperiksa sebagai saksi atas dugaan penerimaan uang atau janji materi yang dapat mempengaruhi putusan Mahkamah Konstitusi dalam pemilu kepala daerah terkait kasus bekas Ketua MK Akil Mochtar. (Baca: Pakde Karwo: Fakta Hukum Sudah Disampaikan)
Rencananya, Andry akan membawa sejumlah dokumen dalam pemeriksaan ini. Di antaranya surat keputusan penetapan pasangan calon yang memenuhi syarat, surat keputusan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu gubernur, surat keputusan pasangan calon terpilih, putusan Mahkamah Konstitusi dan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Selama persidangan sengketa dugaan kecurangan oleh KPU Jawa Timur digelar, Andry mengaku dirinya maupun pengacaranya tidak pernah berkomunikasi langsung atau tidak langsung dengan hakim, termasuk Akil Mochtar. Saat itu, ia hanya fokus mengumpulkan bukti dan saksi untuk membantah gugatan pemohon terkait penyelenggaraan pilkada.
Pemilihan gubernur Jawa Timur tahun lalu dimenangkan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf. Gugatan sengketa pemilihan dilayangkan ke MK oleh pasangan Khofifah Indar Parawangsa-Herman Suryadi Sumawiredja. Pasangan ini kalah melawan pasangan Soekarwo-Syaifullah dengan selisih 1.670.801 suara.
Hasil rekapitulasi suara KPU Jawa Timur, Soekarwo-Saifullah memperoleh 8.195.816 suara (47,25 persen), sedangkan pasangan Khofifah-Herman mendapatkan 6.525.015 suara (37,62 persen). Laporan gugatan terkait dengan dugaan ada suap ke Mahkamah Konstitusi.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita terkait
Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK
8 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
8 jam lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaBentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
12 jam lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah
13 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK
15 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
1 hari lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
1 hari lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
1 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
2 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca Selengkapnya